Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku mengakui akses transportasi jalan darat dari Kecamatan Tehoru menuju Kecamatan Teluti dan sekitarnya yang menuju ibu kota  Kabupaten Maluku Tengah masih terputus akibat ambruknya Jembatan Kawanoa.

"Untuk saat ini belum bisa dilakukan penanganan darurat oleh Balai Penanganan Jalan Nasional Maluku akibat kencangnya arus banjir dan debit airnya belum turun," kata Kepala Pelaksana BPBD Maluku Ismail Usemahu di Ambon, Kamis.

Menurut dia, Jembatan Wae Kawanoa yang terletak antara Kecamatan Tehoru dan Teluti (Malteng) kemudian menuju arah Werinama, Kabupaten Seram Bagian Timur menggunakan kerangka baja wagner dengan bentangan sepanjang 480 meter.

"Rangka bentang ketiga dan keempat yang terlepas dengan total panjangnya 120 meter akibat banjir yang  besar," kata Ismail.

Namun untuk saat ini belum bisa melaksanakan penanganan darurat di lokasi itu karena debit air banjir masih besar.

"Kami dari BPBD Maluku telah berkoordinasi dengan pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional yang akan melakukan penanganan darurat karena itu merupakan ruas jalan nasional dan mereka telah mempersiapkan rangka bailey," ucap Ismail.

Rangka jembatan baja ini segera dipasang bila kondisi cuaca semakin membaik.

"Sekarang tidak bisa menyeberang dan kalau masyarakat juga tidak bisa melalui jalur laut karena ombak yang tinggi disertai angin kencang," ucapnya.

Selain itu akibat cuaca ekstrem sejak pekan kemarin juga menyebabkan ruas jalan Liang-simpang Waipia, Kabupaten Maluku Tengah yakni Jembatan Waetone Tana  opritnya mengalami kerusakan.

Jembatan ini menggunakan rangka baja Australia dengan bentangan 122 x 60 meter yang opritnya tergerus air banjir tetapi langsung cepat ditangani oleh Balai Jalan Nasional yang melakukan penimbunan sehingga arus transportasi dari Masohi (Malteng) menuju Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Seram Bagian Timur lancar.
 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023