Ambon (Antara Maluku) - Wali kota Ambon Richard Louhenapessy mengakui kualitas guru di Ibu kota provinsi Maluku ini masih rendah bila dibandingkan daerah lain di Indonesia.

"Kualitas tenaga pendidik di kota ini masih rendah dibandingkan daerah lain, kerena  itu dibutuhkan komitmen dan usaha ekstra keras dalam mengejar ketertinggalan," katanya di Ambon, Rabu.

Menurutnya, bukti nyata dari hal itu terlihat pada hasil pelatihan Master Tutor (MT) gerakan Ambon Pandai Matematika (APM) kerja sama Pemerintah kota  (Pemkot) Ambon dengan Surya Institute.

"Dari 30 orang yang mengikuti pelatihan MT, dua orang guru menyandang predikat terbaik, yakni guru dari Jakarta yang ditempatkan di Sekolah Lentera, Kota Ambon, dan sebaliknya lima orang guru asal kota Ambon, menempati posisi terbawah dan tidak layak menjadi MT dalam program hasil kerja sama tersebut," katanya.

Richard mengatakan, untuk kerja sama pelatihan MT pihaknya mengalokasikan anggaran Rp1,9 Miliar. Karena itu kesempatan ini harus dimafaatkan dengan baik oleh para guru.

"Ini merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan baik, apalagi pihak Surya institute telah mengirimkan tujuh orang pelatih yang kompeten untuk melatih para guru, empat pelatih di antaranya merupakan tim yang mempersiapkan kontingen Indonesia dalam mengikuti olimpiade matematika dan sains di berbagai negara," ujarnya.

Dijelaskannya, gerakan AMP dilatarbelakangi keprihatinan atas ketertinggalan Sumber Daya Manusia (SDM) Maluku bila dibandingkan dengan provinsi lain.

Richard mengakui, sejarah membuktikan bahwa Ambon memang tertinggal dengan daerah lain, tetapi hal ini tidak boleh dijadikan alasan dunia pendidikan juga harus tertinggal.

"Kita harus melakukan terobosan dengan Gerakan Ambon Pandai Matematika untuk mengejar ketertinggalan itu,"tandasnya.

Ia berharap para guru yang dipercayakan mengikuti pelatihan trainer gerakan AMP dapat konsentrasi penuh, sehingga program ini dapat berjalan dengan sukses.

"Harapan saya, dari 300 guru yang mengikuti pelatihan ini akan lahir 3.000 siswa pandai matematika," katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012