Ambon (Antara Maluku) - Tim Penggerak PKK Kota Ambon bekerja sama dengan Surya Institut menerapkan Gerakan Orang Tua Pandai Matematika (GOPIKA) tahun 2015.
"Setelah mencanangkan gerakan Ambon Pandai Matematika (AMP) bagi siswa SD - SMA di kota Ambon, saat ini kita berupaya melakukan Gerakan Orang Tua Pandai Matematika," kata Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, di Ambon, Kamis.
Menurut dia, penerapan gerakan AMP dan orang tua pandai matematika merupakan bagian dari misi Pemerintah kota (Pemkot) Ambon yakni membangun negeri dan menata kota.
GOPIKA juga merupakan gerakan pertama yang dilakukan di Indonesia untuk menjadikan orang tua seligus guru bagi anak-anak dalam proses belajar khusunya matematikan dan sains.
"Gerakan ini diupayakan dapat tercipta orang tua yang dapat membenahi pendidikan dasar dan menciptakan generasi masa depan yang pandai dan berprestasi di bidang matematika dan ilmu pengetahuan," katanya.
Richard mengatakan, gerakan ini diikuti 150 orang tua dari lima kecamatan di kota Ambon yang akan dilatih dua tenaga ahli dari Surya Institut.
"Kegiatan ini akan dilakukan dalam beberapa tahap, tahapan pertama diikuti 150 orang tua yang akan menjadi contoh bagi orang tua lainnya dalam mengajarkan anak untuk pandai matematika dengan cara yang Gampang, Asyik dan Menyenangkan (Gasing)," ujarnya.
Gerakan ini katanya, merupakan salah satu terobosan guna mempercepat ketertinggalan dan mempersiapkan SDM yang mampu bersaing dengan daerah lain di Indonesia.
"Kebijakan untuk mendorong percepatan ketertinggalan dilakukan melalui program Ambon pandai Matematika dan sains seperti yang dilakukan Surya Institute di provinsi provinsi Papua," ujarnya.
Sementara itu ketua Tim PKK Kota Ambon, Deby Louhenapessy menyatakan, Gopika merupakan langkah awal mewujudkan mimpi besar untuk melahirkan anak-anak Ambon yang bisa menjuarai olimpiade matematika dan sains tingkat dunia.
"Mewujudkan mimpi tersebut bukan hal yang mudah tanpa dukungan dan pendampingan orang tua atau guru,sehingga gerakan ini diwujudkan agar orang tua bisa membantu anak," katanya.
Ia menjelaskan, orang tua memiliki peran yang besar mensukseskan anak karena sebagian besar waktu anak dihabiskan di rumah selain belajar di sekolah.
"Salah satu teori psikologi menyatakan lebih baik proses belajar anak didampingi orang tua, karena disitu anak akan merasa nyaman, percaya diri dan diperhatikan dan akhirnya menumbuhkan motivasi belajar anak," tandasnya.
Deby menambahkan, kedepan selain menerapkan gerakan orang tuan pandai matematika tahap selanjutnya akan dilakukan gerakan manula pandai matematika.