Ambon (ANTARA) - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku memastikan akan menindak tegas para mahasiswa yang terlibat bentrok, melalui sidang kode etik sesuai aturan kampus.
"Nanti dipanggil dan akan diproses secara aturan kampus maupun secara hukum yang berlaku. kami punya tim kode etik yang akan melakukan sidang terhadap mahasiswa tersebut, seberapa berat pelanggarannya, kemungkinan besar akan di-DO (drop out/dikeluarkan)," kata Wakil Rektor III Unpatti Nur Aida Kubangun di Ambon, Maluku, Kamis.
Hal itu dikatakan Aida menyusul terjadinya perkelahian antara dua mahasiswa yang memicu terjadinya bentrokan dua kelompok, hingga merugikan masyarakat sekitar kampus.
Aida menjelaskan, permasalahan ini berawal dari dua mahasiswa yang mengonsumsi minuman keras kemudian berselisih paham hingga berujung perkelahian dan meluas hingga melibatkan banyak orang.
“Universitas pun telah mempertemukan kedua belah pihak untuk melakukan mediasi,” katanya kepada wartawan.
Menurutnya, mediasi juga melibatkan organisasi kepemudaan dari suku dua pemuda yang berselisih, agar permasalahan tak melebar. Berdasarkan hasil mediasi kedua pihak bersepakat bahwa proses hukum tetap berjalan, dan proses sanksi akademik juga ditegakkan.
“Kami universitas juga ada aturan-aturan akademik yang ditegakkan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh kedua mahasiswa tersebut,” tegasnya.
Saat ini, kata dia, satu dari mahasiswa yang terlibat perkelahian tersebut sedang dirawat di rumah karena mengalami luka akibat bentrok.
"Jadi tidak benar jika ada informasi yang menyatakan bahwa ada yang meninggal dunia, hanya luka ringan dan sedang dirawat di rumahnya," ucap dia.
Polsek Teluk Ambon pun telah mengamankan pihak-pihak yang diduga menjadi provokator dalam insiden ini.
Sebelumnya telah terjadi bentrok mahasiswa di areal Kampus Universitas Pattimura Ambon pada Kamis sore. Berdasarkan pantauan terjadi kejar-kejaran antara dua kelompok disertai penyerangan menggunakan batu, senjata tajam seperti busur, panah dan senjata tajam lainnya.