Ambon (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Banda Neira bekerja sama dengan Polsek Banda dan RSUD Banda menggelar tes urine bagi petugas dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), sebagai upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di lingkungan pemasyarakatan.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program nasional Zero Handphone, Pungli, dan Narkoba, serta mendukung akselerasi pembinaan dan penegakan integritas internal,” kata Kepala Lapas Banda Mikha dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Kamis.
Dirinya mengatakan langkah ini juga merupakan bagian dari implementasi 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam aspek penegakan integritas dan pembinaan internal satuan kerja.
“Tes ini merupakan langkah deteksi dini serta komitmen kami untuk mewujudkan Lapas yang bersih dari narkoba,” ujar Mikha.
Pemeriksaan dilakukan secara acak terhadap lima petugas dan lima WBP menggunakan alat multi drug test. Proses tes dilaksanakan oleh tenaga kesehatan RSUD Banda Hizriyani Surahi dan petugas kesehatan Lapas Fitah Donggio, dengan pengawasan dari personel Polsek Banda.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan seluruh sampel urine negatif dari kandungan narkotika,” tuturnya.

Menurutnya, peredaran narkoba di lembaga pemasyarakatan merupakan ancaman serius yang menggerus tujuan utama sistem pemasyarakatan, yaitu membina dan merehabilitasi narapidana agar dapat kembali ke masyarakat secara sehat dan produktif.
Selain mengancam proses pembinaan, peredaran narkoba juga menurunkan integritas institusi pemasyarakatan. Dugaan keterlibatan oknum petugas dalam penyelundupan barang terlarang menjadi salah satu penyebab rusaknya kepercayaan publik terhadap sistem pemasyarakatan.
Oleh sebab itu, kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan sebagai bentuk komitmen untuk mewujudkan Lapas yang bersih dan bebas dari penyalahgunaan narkoba dan mewujudkan tata kelola pemasyarakatan yang bersih dan aman.
Ia berharap Lapas Banda Neira dapat menjadi wadah bagi petugas untuk mengabdikan diri dan memberikan pelayanan terbaik, serta menjadi tempat bagi Warga Binaan untuk memperbaiki diri, menyadari kesalahan, dan bertransformasi menjadi pribadi yang lebih baik," harapnya.
“Kami akan terus melakukan kegiatan serupa secara berkala untuk menjaga lingkungan Lapas tetap bersih, aman, dan kondusif,” katanya.