• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News ambon
Selasa, 9 Desember 2025
Antara News ambon
Antara News ambon
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • Maarten Paes:  Ini laga terbesar Indonesia, kami tak boleh terbebani

      Maarten Paes: Ini laga terbesar Indonesia, kami tak boleh terbebani

      6 Oktober 2025 14:20

      Alwi Farhan petik pelajaran usai tumbang di perempat final Hong Kong Open

      Alwi Farhan petik pelajaran usai tumbang di perempat final Hong Kong Open

      13 September 2025 07:17

      Menkum RI pengendali kinerja semester I 2025

      Menkum RI pengendali kinerja semester I 2025

      31 Juli 2025 19:57

      LKBN Antara dan PT Digivla Indonesia akhiri kerja sama media monitoring "Antara Insight"

      LKBN Antara dan PT Digivla Indonesia akhiri kerja sama media monitoring "Antara Insight"

      26 Juni 2024 11:32

      Anggota Polri ukir prestasi di Rochester Institute of Technology Dubai

      Anggota Polri ukir prestasi di Rochester Institute of Technology Dubai

      16 Juni 2024 11:47

  • Maluku
    • Pemuda Maluku lolos ajang wirausaha pemula  nasional

      Pemuda Maluku lolos ajang wirausaha pemula nasional

      24 Oktober 2024 19:38

      Forkopimda Maluku bentangkan bendera Merah Putih di dasar laut Teluk Ambon

      Forkopimda Maluku bentangkan bendera Merah Putih di dasar laut Teluk Ambon

      16 Agustus 2024 18:28

      Bakti sosial Kajati Maluku di Pulau Buru salurkan bantuan  perikanan

      Bakti sosial Kajati Maluku di Pulau Buru salurkan bantuan perikanan

      3 Juli 2024 20:41

      Pemprov Maluku pusatkan Shalat Idul Adha di Masjid Raya Al Fatah  Ambon

      Pemprov Maluku pusatkan Shalat Idul Adha di Masjid Raya Al Fatah Ambon

      17 Juni 2024 10:32

      Penjaga Laut buka donasi untuk transplantasi terumbu karang di Maluku

      Penjaga Laut buka donasi untuk transplantasi terumbu karang di Maluku

      6 Juni 2024 09:19

  • Metro Amboina
    • TKD turun, Pemkot Ambon terapkan efisiensi dan kerja bergilir bagi ASN

      TKD turun, Pemkot Ambon terapkan efisiensi dan kerja bergilir bagi ASN

      25 November 2025 07:24

      Ambon peroleh bantuan mobil sampah dan pemadam kebakaran dari Pemprov DKI

      Ambon peroleh bantuan mobil sampah dan pemadam kebakaran dari Pemprov DKI

      20 November 2025 06:53

      Pemkot Ambon tangani 102 laporan masyarakat melalui layanan 112

      Pemkot Ambon tangani 102 laporan masyarakat melalui layanan 112

      25 Oktober 2025 06:25

      Pemkot ambon sediakan layanan internet nirkabel gratis pada 40 titik

      Pemkot ambon sediakan layanan internet nirkabel gratis pada 40 titik

      4 Oktober 2025 04:42

      Ada siswa minta bantu kerjakan PR , 78 aduan masuk lewat  layanan 112 Pemkot Ambon

      Ada siswa minta bantu kerjakan PR , 78 aduan masuk lewat layanan 112 Pemkot Ambon

      30 September 2025 18:58

  • Hukum
    • Menkomdigi, Menag, hingga Kepala BGN hadiri peringatan Hakordia 2025

      Menkomdigi, Menag, hingga Kepala BGN hadiri peringatan Hakordia 2025

      1 jam lalu

      Satgas Pangan Polda Maluku kawal distribusi pangan pastikan harga dan stok stabil

      Satgas Pangan Polda Maluku kawal distribusi pangan pastikan harga dan stok stabil

      15 jam lalu

      BPJN Maluku tegaskan larangan pemasangan baliho di fasilitas publik

      BPJN Maluku tegaskan larangan pemasangan baliho di fasilitas publik

      21 jam lalu

      KPK akan awasi penggunaan anggaran pemerintah untuk bencana Sumatera

      KPK akan awasi penggunaan anggaran pemerintah untuk bencana Sumatera

      23 jam lalu

      KPK respons peluang hadirkan Bobby di sidang usai Dewas bertindak

      KPK respons peluang hadirkan Bobby di sidang usai Dewas bertindak

      23 jam lalu

  • Ekonomi
    • Daftar lengkap harga terbaru emas Antam Selasa ini

      Daftar lengkap harga terbaru emas Antam Selasa ini

      58 menit lalu

      IHSG menguat di tengah "wait and see" arah kebijakan The Fed

      IHSG menguat di tengah "wait and see" arah kebijakan The Fed

      1 jam lalu

      Rupiah menguat seiring investor "wait and see" rilis IKK Indonesia

      Rupiah menguat seiring investor "wait and see" rilis IKK Indonesia

      1 jam lalu

      Pemkot Ambon bagikan 14 ribu bibit  cabai pada 10 kelompok tani

      Pemkot Ambon bagikan 14 ribu bibit cabai pada 10 kelompok tani

      4 jam lalu

      Kementan ajak publik ikut kawal bantuan beras 1.200 ton untuk Sumatera

      Kementan ajak publik ikut kawal bantuan beras 1.200 ton untuk Sumatera

      6 jam lalu

  • Artikel
    • Menjahit luka Sumatera yang menganga

      Menjahit luka Sumatera yang menganga

      1 jam lalu

      Mengembalikan mandat sosial BUMN dalam bencana Sumatera

      Mengembalikan mandat sosial BUMN dalam bencana Sumatera

      1 jam lalu

      Abolisi, amnesti, rehabilitasi, dan alarm bagi penegak hukum

      Abolisi, amnesti, rehabilitasi, dan alarm bagi penegak hukum

      2 Desember 2025 13:27

      Morotai di persimpangan: Antara Cita-Cita Hilirisasi dan Realitas Kedaulatan Nelayan

      Morotai di persimpangan: Antara Cita-Cita Hilirisasi dan Realitas Kedaulatan Nelayan

      1 Desember 2025 10:51

      Kabar gembira ketika Presiden Prabowo minta guru agar tegas

      Kabar gembira ketika Presiden Prabowo minta guru agar tegas

      29 November 2025 06:26

  • Kesra
    • Menaker dorong penciptaan ekosistem ketenagakerjaan yang adil

      Menaker dorong penciptaan ekosistem ketenagakerjaan yang adil

      59 menit lalu

      BMKG prakirakan hujan petir di sejumlah kota besar pada Selasa

      BMKG prakirakan hujan petir di sejumlah kota besar pada Selasa

      6 jam lalu

      BNPB: Cuaca cerah dukung distribusi logistik via udara

      BNPB: Cuaca cerah dukung distribusi logistik via udara

      6 jam lalu

      Pemprov Malut gelar rapat integrasi data perumahan korban bencana

      Pemprov Malut gelar rapat integrasi data perumahan korban bencana

      6 jam lalu

      Gubernur Maluku: Natal memperkuat nilai kemanusiaan di masyarakat

      Gubernur Maluku: Natal memperkuat nilai kemanusiaan di masyarakat

      6 jam lalu

  • Tetangga
    • Pemerintah lindungi Hak Dasar Anak Morotai melalui Harmonisasi Produk Hukum Daerah

      Pemerintah lindungi Hak Dasar Anak Morotai melalui Harmonisasi Produk Hukum Daerah

      29 November 2025 18:05

      Mahasiswa Unkhair Ternate akhiri program magang di Kanwil Kemenkum Malut

      Mahasiswa Unkhair Ternate akhiri program magang di Kanwil Kemenkum Malut

      29 November 2025 18:04

      Indikasi Geografis Indonesia Nomor 1 di ASEAN lewati Thailand, Ini Daftar IG Maluku Utara

      Indikasi Geografis Indonesia Nomor 1 di ASEAN lewati Thailand, Ini Daftar IG Maluku Utara

      29 November 2025 18:02

      Eksistensi KORPRI satukan ASN dan fokus pada profesionaisme dan integritas

      Eksistensi KORPRI satukan ASN dan fokus pada profesionaisme dan integritas

      17 November 2025 16:59

      Bertugas 11 bulan di Malut, Chusni Thamrin jadi Direktur TI DJKI

      Bertugas 11 bulan di Malut, Chusni Thamrin jadi Direktur TI DJKI

      17 November 2025 16:57

  • Polkam
    • Seskab: Presiden tekankan kecepatan dan konsistensi tangani bencana

      Seskab: Presiden tekankan kecepatan dan konsistensi tangani bencana

      1 jam lalu

      Puan ajak perempuan garda terdepan lawan korupsi

      Puan ajak perempuan garda terdepan lawan korupsi

      1 jam lalu

      Komisi II DPR dorong penguatan hukum acara DKPP dalam revisi UU Pemilu

      Komisi II DPR dorong penguatan hukum acara DKPP dalam revisi UU Pemilu

      3 jam lalu

      Anggota DPR minta pemerintah perkuat PTDI dan industri pertahanan

      Anggota DPR minta pemerintah perkuat PTDI dan industri pertahanan

      6 jam lalu

      Alunan angklung WNI sambut kedatangan Presiden Prabowo di Islamabad

      Alunan angklung WNI sambut kedatangan Presiden Prabowo di Islamabad

      6 jam lalu

  • DPRD Maluku
    • Pertamina investigasi dugaan praktik ilegal SPBU resahkan warga di MBD

      Pertamina investigasi dugaan praktik ilegal SPBU resahkan warga di MBD

      3 Desember 2025 10:32

      Pelni Ambon tidak buka posko mandiri selama liburan Nataru

      Pelni Ambon tidak buka posko mandiri selama liburan Nataru

      3 Desember 2025 10:25

      DPRD Maluku minta PLN tambah  jam operasional listrik di pulau terluar

      DPRD Maluku minta PLN tambah jam operasional listrik di pulau terluar

      3 Desember 2025 10:23

      DPRD Maluku gali  kesiapan armada angkutan laut jelang libur Natal

      DPRD Maluku gali kesiapan armada angkutan laut jelang libur Natal

      2 Desember 2025 08:23

      DPRD DKI Jakarta-Maluku sinergi bangun tata kelola wilayah kepulauan

      DPRD DKI Jakarta-Maluku sinergi bangun tata kelola wilayah kepulauan

      21 November 2025 12:31

  • Feature
    • Otto: Reformasi regulasi ditopang kolaborasi danminim ego sektoral

      Otto: Reformasi regulasi ditopang kolaborasi danminim ego sektoral

      18 November 2025 11:52

      Inovasi Porling harapan baru petani "tadah hujan" di Dusun Kranjang Ambon

      Inovasi Porling harapan baru petani "tadah hujan" di Dusun Kranjang Ambon

      29 Oktober 2025 15:28

      KPK panggil WN India  sebagai saksi kasus gratifikasi Rita Widyasari

      KPK panggil WN India sebagai saksi kasus gratifikasi Rita Widyasari

      9 Oktober 2025 13:18

      Memetik hikmah di balik langit runtuh Buduran Sidoarjo

      Memetik hikmah di balik langit runtuh Buduran Sidoarjo

      5 Oktober 2025 05:28

      Mereka yang berjuang untuk kesempatan kedua dari balik jeruji besi

      Mereka yang berjuang untuk kesempatan kedua dari balik jeruji besi

      19 Agustus 2025 13:12

  • Foto
    • Gubernur Sherly perkuat hubungan dengan Kesultanan Tidore

      Gubernur Sherly perkuat hubungan dengan Kesultanan Tidore

      Jumat, 28 November 2025 9:27

      Komitmen PT  Timah  Memperkuat Transformasi  Tata Kelola Tambang  Berkelanjutan 

      Komitmen PT  Timah  Memperkuat Transformasi  Tata Kelola Tambang  Berkelanjutan 

      Jumat, 21 November 2025 13:08

      Etika Foto di Ruang Publik

      Etika Foto di Ruang Publik

      Minggu, 2 November 2025 12:38

      Peresmian Pos Bantuan Hukum di Maluku Utara

      Peresmian Pos Bantuan Hukum di Maluku Utara

      Senin, 13 Oktober 2025 15:24

      Kunjungan Deputi Direksi BPJS Kesehatan ke Antara Maluku

      Kunjungan Deputi Direksi BPJS Kesehatan ke Antara Maluku

      Selasa, 7 Oktober 2025 9:07

  • Video
    • BPTD Maluku siapkan 24 bus DAMRI layani mudik Natal dan Tahun Baru

      BPTD Maluku siapkan 24 bus DAMRI layani mudik Natal dan Tahun Baru

      Senin, 8 Desember 2025 17:47

      Kapolda Maluku buka layanan aduan masyarakat lewat kontak pribadi

      Kapolda Maluku buka layanan aduan masyarakat lewat kontak pribadi

      Kamis, 4 Desember 2025 14:24

      Bank Indonesia optimistis ekonomi Maluku tumbuh positif di 2026

      Bank Indonesia optimistis ekonomi Maluku tumbuh positif di 2026

      Rabu, 3 Desember 2025 22:24

      Pelni Ambon sediakan tiket diskon 20 persen untuk sambut libur Nataru

      Pelni Ambon sediakan tiket diskon 20 persen untuk sambut libur Nataru

      Selasa, 2 Desember 2025 16:28

      KSOP Ambon ajukan 5.862 kuota mudik gratis ke Ditjen Perhubungan Laut

      KSOP Ambon ajukan 5.862 kuota mudik gratis ke Ditjen Perhubungan Laut

      Senin, 1 Desember 2025 14:39

Keberlangsungan Hidup Pakis Binaiya di Tangan Masyarakat Adat Piliana

Oleh Winda Herman Rabu, 31 Juli 2024 20:53 WIB

Keberlangsungan Hidup Pakis Binaiya di Tangan Masyarakat Adat Piliana

Kondisi Pakis Binaiya pada ketinggian 3.000 MDPL di Gunung Binaiya, Maluku Tengah. (ANTARA/Winda Herman)

Ambon (ANTARA) - Bau tanah basah berpadu hawa sejuk menyambut saya,dan keempat teman di jalan panjang berkelok yang membelah hutan lebat menuju sebuah negeri adat bernama Desa Piliana, Kecamatan Tehoru, Maluku Tengah. Desa yang berada di kaki Gunung Binaiya, salah satu gunung dari tujuh puncak tertinggi di Indonesia. Banyak orang menyebutnya “Negeri di atas awan” karena berada di ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut( MDPL).


Dengan waktu tempuh 10 jam 30 menit dari Kota Ambon ke Piliana, menggunakan sepeda motor, menyeberangi lautan menggunakan feri dan melalui perjalanan panjang, kami tiba di hadapan gapura yang tulisannya sulit kami baca, namun masih dapat dieja “Jalur Traking Pendakian Gunung Binaiya TN Manusela Pintu Masuk Hatu Piliana”. Gapura tua itu menghantarkan kami ke jalan aspal yang kondisinya dapat membahayakan pengguna jalan. Bahkan sudah beberapa kali terjadi kecelakaan yang memakan korban jiwa. Bagaimana tidak, semenjak jalan ini dibuat dari 2013 sampai sekarang belum ada perbaikan. Beruntungnya kami dapat melewati itu meskipun harus naik turun motor untuk mendorongnya melewati jalan tanjakan yang retak berlubang dan banyak batu berhamburan. Apa lagi saat kami melintasinya, cuaca sedang hujan sehingga membuat jalan ini lebih sulit dilewati.


Setiap lima meter, kadang kali kami bertemu dengan warga Piliana yang yang hendak pulang dari kebun. Mereka tak beralas kaki, dengan memikul hasil kebun di kepala yang dibalutkan kain merah atau biasa disebut “kain berang” oleh warga lokal di sini.

Kami menyempatkan menyapa, kadang dengan klakson motor, kadang dengan memanggil ‘Bapak,mama, permisi ya”. Beberapa ada yang sumringah menyambut hangat sapaan, beberapanya lagi hanya senyum tipis dengan tatapan curiga.


Agustinus Ilelapotoa (55), Bapa Raja Negeri Piliana menyambut kami dengan senyum hangat. Kerutan tampak jelas dari wajahnya berwarna coklat tua itu. Ia mengenakan kaos merah, celana hitam Panjang dan tidak beralas kaki. Sederhana, ia mempersilahkan kami duduk di kursi yang terbuat dari pelepah pohon sagu atau biasa dikenal dengan gaba-gaba. Hampir semua rumah di sini menggunakan kursi gaba-gaba. Dipaku dan ada juga yang diikat hingga berbentuk kursi Panjang untuk bersantai, bahkan bangunannya pun ada yang menggunakan gaba-gaba, unik dan memiliki ciri khas tersendiri. Barangkali karena material gaba-gaba lebih mudah diperoleh masyarakat di sini, dibandingkan dengan semen atau batu bata yang harus dibeli dari toko bangunan.

Tiga kilo dari tempat duduk kami, terlihat hamparan hutan mengelilingi negeri ini. Kabut-kabut mulai beradu cepat menyelimuti penduduk sebanyak 154 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 679 jiwa itu. Di kaki desa, laut terhampar luas berwarna biru, menunjukkan kami memang jauh dari ibu kota.Negeri Piliana memang merupakan perkampungan yang berbatasan langsung dengan Kawasan Taman Nasional Manusela yang menjadi pintu masuk pendakian Gunung Binaiya dari arah Selatan.

“Jadi bagaimana masyarakat di sini menjaga hutan mereka pak?” Saya mulai bertanya. Tujuan saya ke sini memang mencari informasi terkait keberlangsungan Pakis Binaiya. Tumbuhan flora endemik satu-satunya yang ada di dunia, yakni di Indonesia tepatnya di Maluku Tengah, Hutan Negeri Piliana. Dengan bentuk menjulang ke atas seperti pohon kelapa membuatnya terlihat berbeda dengan jenis tumbuhan paku yang lain. Sayangnya, Pakis Binaiya saat ini terancam punah.

Berdasarkan penelitian Tejedor & Wardani (2019), masalah yang dihadapi jenis paku pohon endemik puncak Gunung Binaiya adalah menipisnya harapan atau peluang untuk survive dalam jangka panjang, dari hasil penelitian tersebut mengklaim bahwa lebih dari setengah vegetasi pakis pohon yang ada di puncak telah mati. Data ini menunjukkan fakta-fakta tentang kematian sebagian besar individu paku pohon, khususnya pakis pohon di puncak Gunung Binaiya tingkat kematian populasi Pakis Binaiya mencapai 75 persen. Angka ini dinilai sangat tinggi dan berpeluang terjadi pertambahan angka kematian.

Balai Taman Nasional (TN) Manusela sendiri memastikan faktor penyebab berkurangnya populasi pakis pohon akibat dimakan rusa yang ada di puncak binaiya dengan menempatkan beberapa kamera trap di titik lokasi yang terdapat anakan pakis pohon binaiya, kamera trap yang digunakan sejumlah lima kamera trap dan lama perekaman sekitar lima minggu.

Dari hasil rekaman kamera trap, rusa memakan anakan Pakis Binaiya sehingga tidak ada pertumbuhan dan regenerasi. Bukan itu saja, rusa-rusa tersebut kadang menanduk batang Pakis Binaiya yang sudah tumbuh besar sehingga membuat batang pakis patah dan mati sehingga seperti tiang tak berguna. Apa penyebab rusa mengganggu keberadaan Pakis Binaiya, belum dapat dipastikan. Dari Balai TN Manusela sendiri telah berupaya membudidayakan Pakis Binaiya dengan mengambil serbuknya untuk ditanam di pusat konservasi balai. Sayangnya, pakis tidak bertahan karena memang bukan habitatnya.

Masyarakat Piliana sendiri sejauh ini bertani di ketinggian 1.000 mdpl, sehingga bukan penyebab rusa melakukan migrasi karena deforestasi lahan atau aktivitas berlebihan di habitatnya (Rusa). Menurut mereka, aktivitas rusa memang sedari lama berada di ketinggian 2.000 hingga 3.000, atau Kawasan Pakis Binaiya. Aktivitas bertani mereka juga tidak mengganggu keberadaan rusa di dalam hutan. “Kita tidak berburu liar, kita menangkap rusa apabila ada hajatan saja, itu pun setelah sasi dibuka dan kadang izin dari Balai,” kata Agustinus.

Warga Piliana punya kepercayaan dalam menjaga hutan dengan adat yang sudah mereka lakukan sedari dulu yang diturunkan dari para leluhur. Adat itu merupakan sasi dan maku-maku, pegangan dalam menjaga kehidupan mereka serta hutan dan satwa yang berada di dalamnya.

Tradisi sasi merupakan sebuah perintah larangan untuk mengambil hasil alam, baik dari hasil pertanian atau kelautan sebelum tiba waktunya. Sasi dilakukan sebagai upaya melestarikan alam dan demi menjaga mutu hasil alam. Nantinya jika waktu sudah tiba, hasil alam atau pendapatan hasil akan dibagi rata. Sementara Maku-maku adalah tarian silsilah keturunan asli seram. Maku-maku dilakukan satu tahun sekali dalam menyambut tahun baru, sebagai tola bala atau menolak bahala.

Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah dengan luas negeri 56,57 hektar ini, sejak dulu, hutan mereka telah dijaga dengan sungguh-sungguh. Bahkan tidak ada yang berani mengambil hasil hutan dengan sembarangan. Telah ada sumpah adat di dalamnya sehingga bagi yang melanggar akan mendapatkan hukumannya sendiri. Masyarakat di sini pun membuat peraturan negeri (Perneg) tentang pembentukan lembaga pengelola sumberdaya alam pada 2023. Tujuan awal agar hutan mereka tetap aman dan tidak dikelola sembarangan. Apa lagi hutan di mana lahan mereka Bertani adalah bagian dari hutan konservasi Balai Taman Nasional Manusela.

Meskipun demikian mereka juga takut jika Pakis Binaiya benar-benar punah. Apa lagi Balai TN Manusela mencatat jumlah Pakis Binaiya yang sudah mati lebih besar dibandingkan dengan jumlah Pakis Binaiya yang masih hidup dan bertahan. Hasil perhitungan di lapangan menunjukkan jumlah individu yang sudah mati sebanyak 850 batang, sementara itu jumlah individu yang masih hidup hanya berada di angka 444 batang.

“Pakis Binaiya tidak ditemukan di tempat lain. Yang kami takutkan ia punah. akan sangat mempengaruhi pemandangan Gunung Binaiya. Jadi tidak indah lagi,” ujar Ketua Saniri, lembaga adat yang berperan mengayomi adat istiadat dan hukum adat di Piliana, Julianus Ilelapotoa.

Lelaki berusia 59 tahun itu tampak menggebu-gebu membicarakan soal keberlangsungan Pakis Binaiya. Usianya bahkan hampir menginjak 60 tahun, tetapi ia tampak semangat menceritakan kepeduliannya terhadap lingkungan. Sepertinya Julianus memang orang yang tegas. Ia bahkan kerap memeriksa para pendaki yang baru turun dari Gunung Binaiya untuk memastikan mereka tidak membawa tumbuhan dan satwa liar dari dalam hutan. “Kita selalu melakukan pemeriksaan terhadap pendaki yang turun dari gunung. Jika ada kedapatan akan kami proses di saniri baru kemudian diserahkan ke Balai Taman Nasional Manusela. Tapi sejauh ini belum kedapatan karena sebelum pendakian sudah kami tegaskan,” ujarnya.

Keberlangsungan hidup tumbuhan Pakis Binaiya di tangan masyarakat adat Piliana tidak hanya menggambarkan komitmen mereka terhadap pelestarian flora endemik Maluku, tetapi juga mencerminkan keterhubungan mendalam antara budaya dan lingkungan. Masyarakat Piliana, dengan pengetahuan tradisional dan praktik kebudayaannya yang khas, memainkan peran dalam menjaga habitat alami pakis ini dari ancaman kepunahan dan perubahan lingkungan.

Melalui upacara adat, ritual, dan pengelolaan berbasis komunitas, mereka memastikan bahwa pakis Binaiya tetap menjadi bagian integral dari lanskap dan identitas budaya mereka. Ini menyoroti pentingnya kolaborasi antara ilmu pengetahuan modern dan kearifan lokal dalam upaya konservasi, sekaligus memperkuat argumen untuk model pengelolaan lingkungan yang menghargai peran penting masyarakat adat dalam melindungi kekayaan alam mereka.

Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Pattimura Andri Tuhumury mengatakan, sejauh ini belum ada penelitian terkait Pakis Binaiya maupun satwa rusa di Hutan Konservasi Gunung Binaiya. Namun, mendengar flora endemik ini terancam punah, ia mengatakan rusa memang sudah sering ditemukan berada di sekitar Pakis Binaiya. “Tapi kalau dia memakan Pakis Binaiya, kami juga baru dengar infonya. Barangkali rusa baru-baru ini memang punya kebiasaan baru memakan tumbuhan paku itu,” katanya.

Menurutnya, mengatasi hal ini, Balai TN Manusela bisa melakukan vegetasi pakan terhadap rusa-rusa tersebut jauh dari wilayah hidupnya Pakis Binaiya sehingga dapat mengalihkan rusa dari tumbuhan Pakis Binaiya. Selain itu, pihak balai harus lebih intens mengawasi jangan sampai ada perburuan liar di dalam hutan konservasi.


Langkah Balai TN Manusela

Balai Taman Nasional Manusela telah melakukan inventarisasi pakis pohon di puncak Gunung Binaiya pada Agustus 2021 yang lalu untuk memastikan kondisi terkini Pakis Pohon. Menganalisis citra tutupan lahan di puncak Binaya. Berdasarkan hasil penafsiran citra dan ketinggian tempat maka didapat luas inventarisasi sebesar 49,8 hektar.

Selain itu, melakukan inventarisasi di lokasi dan luasan yang ditentukan pada titik yang telah direncanakan pada peta, terdapat39 Titik pengambilan data. Di inventarisasi berdasarkan kategori jenis Pakis Pohon, Anakan (Seedling) yang ditandai dengan tidak berbatang, Pancang (Sapling) ditandai dengan berbatang tidak lebih dari 2 meter dan dewasa (Adult) Berbatang lebih dari 2 meter.

Adapun hasil inventarisasi yakni, jenis Pakis Pohon yang ditemukan di puncak Gunung Binaiya yaitu Sphaeropteris pukuana dan Alsophila binayana, selain paku pohon ditemukan juga jenis tumbuhan berkayu dengan tingkat pancang seperti jenis Kayu Merah, Puspa dan kayu Halu. Berdasarkan pengkategorian tingkat hidup Pakis pohon masih ditemukan anakan yaitu jenis Sphaeropteris pukuana 25 Anakan, dan Alsophila binayana 53 anakan.

Pada tingkat pancang ditemukan sebanyak 18 pancang, dari data jumlah pakis pohon pada tingkat pancang 30 persen masih hidup atau sebanyak 7 Pancang, yaitu Alsophila binayana. Pada tingkat dewasa, pakis pohon yang ditemukan sebanyak 398 Pakis Pohon Dewasa, dari data jumlah pakis pohon dewasa 67persen masih hidup atau sebanyak 267 Pakis Pohon yaitu sebanyak 23 persen ditemukan Alsophila binayana atau sebanyak 61 dewasa, dan 77 persen merupakan Sphaeropterispukuan atau 206 dewasa.

Pada penentuan faktor penurunan jumlah populasi pakis pohon di puncak binaiya dapat diduga adanya peran serta rusa dalam penurunan tersebut. Hal ini dibuktikan dari beberapa plot pengambilan data ditemukan banyak jejak dan kotoran rusa, serta ditemukan juga bekas gigitan rusa pada anakan Pakis Binaiya.

Berdasarkan pengambilan data kamera trap ditemukan juga rusa yang memakan atau mengganggu anakan pakis pohon sehingga dapat menguatkan dugaan keterlibatan rusa dalam penurunan populasi tersebut. Disamping itu dari kamera trap juga ditemukan bahwa puncak binaiya merupakan tempat yang sudah sesuai pada pertumbuhan rusa hal ini dapat dilihat dari data kamera trap terdapat beberapa rusa yang didapat mulai dari anakan, remaja dan dewasa, bahkan juga didapati rusa yang sedang melakukan proses perkawinan.

Kepala Balai TN Manusela, Abdul Azis Bakry (51) mengaku, inventarisasi Balai Taman Nasional Manusela masih jauh dari kata sempurna, namun berdasarkan inventarisasi yang dilakukan didapatkan informasi mengenai kondisi Pakis Binaiya di puncak Gunung Binaiya sehingga dipertimbangkan sebagai bahan masukan untuk perlakukan selanjutnya. “Kita sedang Menyusun program untuk melakukan pengamatan lebih lanjut, karena ini adalah dua hal yang sama-sama kita lindungi, jadi agak sulit. Kami berharap segera mendapatkan solusi atas masalah ini,” ucap Azis.


Mengenal Pakis Binaiya

Tumbuhan paku-pakuan mempunyai peranan penting dalam ekosistem hutan dan manusia. Dalam ekosistem hutan, paku-pakuan berperan dalam pembentukan humus dan melindungi tanah dari erosi, sedangkan untuk kehidupan manusia, tumbuhan paku-pakuan berpotensi sebagai sayur-sayuran, tanaman hias, bahan obat-obatan tradisional dan kerajinan tangan.

Seram merupakan pulau yang kaya akan potensi sumber daya alamnya, khususnya flora dalam jumlah yang banyak dan sudah lama diketahui secara umum. Beberapa jenis dari tumbuhan-tumbuhan tersebut mempunyai penyebaran terbatas, diantaranya adalah tumbuhan paku (Pteridophitha). Taman Nasional Manusela merupakan kawasan keanekaragaman flora di Pulau Seram, termasuk dalam hal ini adalah jenis tumbuhan Pakis Binaiya (Chyathea Binayana) yang merupakan jenis paku-pakuan endemik Pulau Seram yang habitatnya berada di sekitar Puncak Binaiya. Altitude terendah habitat jenis ini berada pada ketinggian 2.600 – 3.000 mdpl.

Bentuk tumbuhan paku jenis ini hampir menyerupai pohon kelapa, sehingga mudah dibedakan dengan jenis paku lainnya. Pada batang bagian atas hanya terdapat lekukan dangkal bekas tangkai daun melekat. Tinggi batang Pakis Binaiya bisa mencapai 10 - 12 meter dengan tekstur batang yang kasar dan sangat keras, hingga tak jarang melihat pakis yang telah mati namun batangnya tetap berdiri tegak dan kokoh.

Analisis terhadap populasi Pakis Binaiya (Chyathea Binayana) dilakukan dengan mengklasifikasi habitat berdasarkan perbedaan ketinggian (altitude). Altitude terendah dari habitat jenis ini berada pada ketinggian 2.600 mdpl dan tertinggi berada pada ketinggian 3,000 mdpl. Sehingga klasifikasi altitude dilakukan untuk setiap kenaikan 100 mdpl.

Di beberapa altitude, Pakis Binaiya (Chyathea Binayana) pada ketinggian 2.600 – 2.700 mdpl memiliki jumlah populasi yang lebih kecil dibandingkan dengan level di atasnya. Karena pada level ini kondisi habitat lebih banyak tumbuh di daerah lembah. Dari kondisi seperti itu dapat diketahui bahwa Pakis Binaiya (Chyathea Binayana) kurang menyukai habitat dengan lapisan tanah tebal, yang mana dengan kondisi tersebut banyak ditumbuhi jenis pohon berkayu besar yang memungkinkan ruang tumbuh akan didominasi oleh jenis pohon, sehingga Pakis Binaiya (Chyathea Binayana) cenderung kurang berkembang di habitat tersebut.

Pada ketinggian 2.700 – 3.000 mdpl menunjukkan dugaan populasi Pakis Binaiya (Chyathea Binayana) yang cukup besar, khususnya pada ketinggian 2.800 – 2.900 mdpl. Pada jangkauan level tersebut habitat pakis berada di lereng Gunung Binaiya. Lereng yang cukup terjal dengan lapisan tanah yang tipis menjadi kondisi habitat yang disukai tumbuhan jenis ini dikarenakan sangat sedikit tumbuhan yang mampu tumbuh pada daerah tersebut. Tumbuhan lain yang mampu tumbuh hanya sampai tingkat perdu atau semak yang tingginya lebih rendah jika dibandingkan dengan Pakis Binaiya (Chyathea Binayana). Sehingga pakis bisa tumbuh dominan di habitat yang ekstrim bagi tumbuhan lain. Inilah yang menjadi salah satu keunikan dari jenis endemik yang hanya dijumpai di sekitar lereng Gunung Binaiya.

Kondisi populasi Pakis Binaiya (ChyatheaBinayana) dideskripsikan berdasarkan kondisi yang dijumpai selama kegiatan inventarisasi dilaksanakan, pada ketinggian2.600 – 3.000 mdpl. Berdasarkan hasil pengamatan oleh pihak Taman Nasional Manusela, pada September 2013, jumlah anakan (tinggi kurang dari 1 meter) Pakis Binaiya (Chyathea Binayana) yang dijumpai pada petak ukur tergolong sangat sedikit. Dari 27 petak ukur yang ada, anakan jenis ini hanya dijumpai pada 5 petak ukur dengan jumlah 12 individu pada ketinggian 2.800 – 2.900 mdpl.

Kondisi tersebut menggambarkan regenerasi Pakis Binaiya (Chyathea Binayana) memiliki jangka waktu yang cukup lama dan spora yang jatuh memiliki persentase tumbuh yang sangat kecil. Disamping itu, di lokasi inventarisasi banyak dijumpai Pakis Binaiya yang telah mati. Hampir di setiap petak ukur ditemukan individu yang mati. Jumlah terbesar dijumpai pada level ketinggian 2.600 – 2.700 mdpl. Hal ini dikarenakan pada ketinggian tersebut jenis tumbuhan ini banyak tumbuh di bawah naungan pohon tinggi dan besar.

Perlu dilakukan penelitian atau monitoring lebih lanjut yang dilakukan secara periodik minimal 5 tahun sekali, untuk mengetahui perkembangan populasi jenis ini yang regenerasinya tergolong sangat lambat. Diperlukan kerja sama dengan pihak lain untuk mengkaji aspek-aspek yang menjadi faktor utama perkembangbiakannya. Sebagai upaya preventif dalam mencegah kerusakan habitat Pakis Binaiya (Chyathea Binayana) diperlukan penyebaran informasi dan edukasi bagi para pendaki Binaiya untuk tidak merusak dan memotong bagian dari tumbuhan endemik ini yang dapat menyebabkan kematian pada tumbuhan tersebut.

Masyarakat Piliana kukuh menjaga hutan mereka selama ini, dengan budaya dan tradisi yang telah diturunkan dari para leluhur. Balai Taman Nasional Manusela juga masih terus berupaya mencari solusi tunggal untuk mengatasi rusa melakukan aktivitas di sekitar tumbuhan Pakis Binaiya. Lantas, bagaimana menghentikan rusa merusak Pakis Binaiya? Entah, ini adalah pilihan sulit. Pakis merupakan tumbuhan endemik Maluku. Begitupun rusa adalah salah satu satwa liar dilindungi.

Editor : Ikhwan Wahyudi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Whatsapp
  • facebook
  • twitter
  • email
  • pinterest
  • print

Berita Terkait

Pakis binaiya di Maluku hampir punah karena gangguan ekosistem, harus dilestarikan

Pakis binaiya di Maluku hampir punah karena gangguan ekosistem, harus dilestarikan

27 Maret 2022 17:49

PT GMM jaga flora dan fauna endemik kawasan perkebunan sawit di Halsel

PT GMM jaga flora dan fauna endemik kawasan perkebunan sawit di Halsel

28 Agustus 2024 12:57

Tim relawan temukan pendaki hilang di Gunung Binaya dalam kondisi meninggal

Tim relawan temukan pendaki hilang di Gunung Binaya dalam kondisi meninggal

17 Mei 2025 20:10

Balai TN Manusela sepakat cari ulang pendaki hilang di Binaiya sejak akhir April

Balai TN Manusela sepakat cari ulang pendaki hilang di Binaiya sejak akhir April

12 Mei 2025 19:27

Balai TN Manusela perpanjang penutupan pendakian di Gunung  Binaiya

Balai TN Manusela perpanjang penutupan pendakian di Gunung Binaiya

11 Mei 2025 08:07

Tujuh hari tak ditemukan, Balai TN Manusela tutup pencarian pendaki hilang di Gunung Binaiya

Tujuh hari tak ditemukan, Balai TN Manusela tutup pencarian pendaki hilang di Gunung Binaiya

5 Mei 2025 19:00

Balai TN Manusela  tutup sementara wisata Gunung Binaiya di Maluku

Balai TN Manusela tutup sementara wisata Gunung Binaiya di Maluku

29 April 2025 13:47

Balai TN  Manusela-tim gabungan cari pendaki hilang di Gunung Binaiya

Balai TN Manusela-tim gabungan cari pendaki hilang di Gunung Binaiya

29 April 2025 13:23

Terpopuler

BKSDA Maluku amankan empat ekor satwa dilindungi dari rumah warga

BKSDA Maluku amankan empat ekor satwa dilindungi dari rumah warga

Gubernur Maluku serukan daerah kepulauan satukan langkah wujudkan UU Daerah Kepulauan

Gubernur Maluku serukan daerah kepulauan satukan langkah wujudkan UU Daerah Kepulauan

Bupati Malra lantik Plt Sekda dan puluhan pejabat administrator serta pengawas

Bupati Malra lantik Plt Sekda dan puluhan pejabat administrator serta pengawas

Kodam Pattimura jelaskan penyebab kematian Serda Charles Telehala

Kodam Pattimura jelaskan penyebab kematian Serda Charles Telehala

Suporter Malut United nilai sanksi Komdis kepada Yakob Sayuri tidak adil

Suporter Malut United nilai sanksi Komdis kepada Yakob Sayuri tidak adil

Top News

  • Suporter Malut United nilai sanksi Komdis kepada Yakob Sayuri tidak adil

    Suporter Malut United nilai sanksi Komdis kepada Yakob Sayuri tidak adil

    7 Desember 2025 11:12

  • Kodam Pattimura jelaskan penyebab kematian Serda Charles Telehala

    Kodam Pattimura jelaskan penyebab kematian Serda Charles Telehala

    7 Desember 2025 03:47

  • Gubernur Maluku serukan daerah kepulauan satukan langkah wujudkan UU Daerah Kepulauan

    Gubernur Maluku serukan daerah kepulauan satukan langkah wujudkan UU Daerah Kepulauan

    4 Desember 2025 07:43

  • Menabur toleransi menuai damai lewat  peran guru di Maluku

    Menabur toleransi menuai damai lewat peran guru di Maluku

    30 November 2025 14:33

  • Tim observer pendidikan Bangsamoro Filipina studi toleransi di Ambon

    Tim observer pendidikan Bangsamoro Filipina studi toleransi di Ambon

    30 November 2025 11:30

Antara News ambon
ambon.antaranews.com
Copyright © 2025
  • Top News
  • Terkini
  • RSS
  • Twitter
  • Facebook
  • Maluku
  • Metro Ambonia
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Artikel
  • Kesra
  • Tetangga
  • Polkam
  • Ketentuan Penggunaan
  • Tentang Kami
  • Pedoman
  • Kebijakan Privasi
  • BrandA
  • ANTARA Foto
  • Korporat
  • PPID
  • www.antaranews.com
  • Antara Foto
  • IMQ
  • Asianet
  • OANA
notification icon
Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com