Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Provinsi Maluku memberikan beasiswa strata satu (S-1) kepada 54 orang lulusan sekolah lanjutan atas (SLTA) untuk mengikuti pendidikan di Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN), Jatinangor, Provinsi Jawa Barat.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maluku, Romelus Far-Far di Ambon, Sabtu, mengatakan, beasiswa yang juga dibantu Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (UKM) dan IKOPIN itu diharapkan dapat memajukan perkoperasian di Maluku.
"54 putra putri kita ini statusnya sekarang mahasiswa tingkat II dan III IKOPIN. Setelah lulus, mereka akan menjadi penyuluh koperasi dan ditempatkan di 11 kabupaten/kota," kata Romelus Far-Far.
Ia mengatakan, ketika 54 calon sarjana ekonomi itu lulus, mereka akan diangkat sebagai pegawai kontrak sambil menunggu dibukanya kembali penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh pemerintah pusat.
"Kita ketahui bersama bahwa moratorium PNS masih diberlakukan. Nah, kebijakan Kemenkop dan UKM melalui Deputi Kelembagaan menyiapkan honorarium bagi penyuluh koperasi itu dengan diangkat menjadi tenaga kontrak. Begitu ada penjaringan CPNS, anak-anak itu akan diusulkan untuk selanjutnya ditempatkan di sentra-sentra koperasi," katanya.
Menurut dia, saat ini ada 2.800 unit kopersi yang beroperasi di Maluku. Dari jumlah itu, 833 di antaranya sudah tidak aktif karena berbagai alasan, seperti tidak pernah melakukan rapat anggota dan ditinggal pengurusnya karena meninggal atau pindah.
"Salah satu pekerjaan yang menanti mereka setelah lulus adalah mendampingi, mengurusi dan membina 2.800 unit koperasi itu, terutama yang tidak aktif agar dapat aktif kembali," katanya.
Dia berharap, dengan pengetahuan dan keterampilan yang didapat selama lima tahun di IKOPIN, 54 anak Maluku itu terbentuk menjadi tenaga-tenaga koperasi yang profesional.
"Itulah upaya Pemprov Maluku untuk mengembangkan koperasi di daerah ini. Semoga ke depan, koperasi dan UKM kita menjadi lebih maju, aktif dan ekonomi masyarakat semakin baik," kata Romelus Far-Far.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maluku, Romelus Far-Far di Ambon, Sabtu, mengatakan, beasiswa yang juga dibantu Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (UKM) dan IKOPIN itu diharapkan dapat memajukan perkoperasian di Maluku.
"54 putra putri kita ini statusnya sekarang mahasiswa tingkat II dan III IKOPIN. Setelah lulus, mereka akan menjadi penyuluh koperasi dan ditempatkan di 11 kabupaten/kota," kata Romelus Far-Far.
Ia mengatakan, ketika 54 calon sarjana ekonomi itu lulus, mereka akan diangkat sebagai pegawai kontrak sambil menunggu dibukanya kembali penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh pemerintah pusat.
"Kita ketahui bersama bahwa moratorium PNS masih diberlakukan. Nah, kebijakan Kemenkop dan UKM melalui Deputi Kelembagaan menyiapkan honorarium bagi penyuluh koperasi itu dengan diangkat menjadi tenaga kontrak. Begitu ada penjaringan CPNS, anak-anak itu akan diusulkan untuk selanjutnya ditempatkan di sentra-sentra koperasi," katanya.
Menurut dia, saat ini ada 2.800 unit kopersi yang beroperasi di Maluku. Dari jumlah itu, 833 di antaranya sudah tidak aktif karena berbagai alasan, seperti tidak pernah melakukan rapat anggota dan ditinggal pengurusnya karena meninggal atau pindah.
"Salah satu pekerjaan yang menanti mereka setelah lulus adalah mendampingi, mengurusi dan membina 2.800 unit koperasi itu, terutama yang tidak aktif agar dapat aktif kembali," katanya.
Dia berharap, dengan pengetahuan dan keterampilan yang didapat selama lima tahun di IKOPIN, 54 anak Maluku itu terbentuk menjadi tenaga-tenaga koperasi yang profesional.
"Itulah upaya Pemprov Maluku untuk mengembangkan koperasi di daerah ini. Semoga ke depan, koperasi dan UKM kita menjadi lebih maju, aktif dan ekonomi masyarakat semakin baik," kata Romelus Far-Far.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012