Ambon (Antara Maluku) - Wakil Gubernur Maluku, Said Assagaf melakukan panen perdana padi milik masyarakat transmigrasi di desa Savana Jaya, kecamatan Wayapo, kabupaten Buru, Sabtu (7/4) siang.

Didampingi Kepala Dinas Pertanian (Distan) Maluku Syuryadi Sabirin, Assagaf memanen padi jenis varietas begonggo dan cigeulis, di lahan seluas satu hektar itu.

Tidak hanya melakukan panen perdana, Assagaf juga menyerahkan bantuan bibit padi varietas cigeulis sebanyak 60 kg kepada 12 gabungan kelompok tani (gapoktan) di desa Savana Jaya.

"Pemerintah akan mendukung ketahanan pangan di Maluku, pulau Buru dan Seram disiapkan untuk pengembangan padi sawah," kata Wagub Maluku Said Assagaf.

Ia mengatakan, setelah mencetak sawah baru seluas 500 hektar di pulau Buru, dan 2.000 hektar di pulau Seram pada 2011, tahun ini akan pencetakan sawah baru akan kembali dilakukan, yakni 500 hektar di Buru, dan 2.300 hektar di Seram.

Selain itu, pemerintah Maluku juga akan memberikan bantuan benih unggul untuk pengembangan sawah seluas 10.000 hektar tersebut, memperbaiki sarana irigasi, menyediakan pupuk bersubsidi, dan pengamanan tanaman dari serangan hama dan penyakit.

"Food and Agriculture (FAO) memperkirakan akan terjadi bencana kelaparan melanda belahan dunia pada 2015 hingga tahun 2025, akibat pemanasan global dan krisis ekonomi. Untuk itu pemerintah Indonesia menargetkan bisa surplus beras sebesar 10 juta ton pada 2014," katanya.

Menurut Assagaf, dengan jumlah penduduk sekitar 1,5 juta jiwa dan tersebar di pulau besar dan kecil, tidak menutup kemungkinan bagi Maluku untuk mewujudkan kemandirian pangan.

Pemerintah Maluku akan secara serius menangani masalah pangan di daerahnya, dengan target swasembada beras, jagung, umbi-umbian, dan daging pada 2014.

Produksi Padi Maluku pada 2011 telah mengalami peningkatan sebanyak lima persen. Sebelumnya hanya 83.000 ton gabah kering giling, tahun ini meningkat menjadi 87.000 ton gabah kering giling.

"Memang target kita cukup berat, tapi dengan kerja keras, saya kira akhir 2014 kita mampu memproduksi 180.000 ton gabah kering giling, sehingga tidak lagi memasok beras dari luar Maluku," katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012