Ambon (Antara Maluku) - Tim dari International Fund for Agricultural Development (IFAD) akan mengunjungi Kota Ambon, Ibu kota Provinsi Maluku untuk merealisasikan kerja sama pemberdayaan masyarakat desa pesisir, dijadwalkan pada Mei 2012.

"Kunjungan lembaga dunia tersebut untuk merealisasikan program pemberdayaan desa pesisir yang didanai oleh Bank Dunia, " kata Kadis Kelautan dan Perikanan Kota Ambon, Pieter Saimima, di Ambon, Jumat.

Tim dari IFAD yang akan didampingi Ditjen Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K), dijadwalkan meninjau tiga Desa pesisir di Kota Ambon yakni Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, dan Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon.

Mereka akan melihat kesiapan Ambon melaksanakan program pemberdayaan masyarakat nelayan di tiga desa tersebut.

Selain itu, mereka juga akan melakukan pertemuan dengan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy guna membicarakan kesiapan masyarakat serta prospek pengembangan pemberdayaan desa pesisir.

Menurut Saimima, program pemberdayaan tersebut akan berlangsung selama lima tahun, dimulai tahun ini dengan penyiapan administrasi dan pantauan lapangan, sedangkan kegiatan fisik dimulai pada 2013.

"Ditjen KP3K juga akan menetapkan enam desa tambahan di Ambon untuk diverifikasi pada 2013, untuk selanjutnya dilakukan kegiatan fisik pada 2014," ujarnya.

Pemberdayaan desa pesisir bertujuan mengurangi tingkat kemiskinan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan pada masyarakat pesisir maupun pulau-pulau kecil, serta meningkatkan pendapatan rumah tangga masyarakat pesisir khususnya di bidang kelautan dan perikanan.

Dalam program itu, IFAD melakukan penyediaan modal usaha, pembangunan kedai pesisir yang menjual alat perikanan, stasiun pengisian bahan bakar, jalan setapak dan pembangunan perumahan untuk nelayan.

"Kami proaktif menyediakan data yang dibutuhkan terkait program tersebut yakni ketersediaan lahan, data tingkat kemiskinan, aktivitas nelayan dan jumlah keluarga nelayan," kata Saimima.

Ia menyatakan pihaknya dalam rangka menyukseskan program tersebut telah melakukan pendampingan kepada nelayan penerima bantuan agar dapat memanfaatkannya demi peningkatan kesejahteraan.

"Kami menerjunkan penyuluh lapangan untuk membantu penyelesaian berbagai hambatan yang dihadapi nelayan melalui kerja sama dengan tokoh masyarakat di desa penerima bantuan," ujarnya.

Selain itu, menyiapkan dana pendamping untuk program kerja sama pemberdayaan yang didanai IFAD pada 2012.

"Kami telah menyiapkan dana pendampingan sebesar 10 persen atau Rp240 juta dari total anggaran bantuan IFAD sebesar Rp2,4 miliar, katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012