PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) cabang Ambon menyatakan tidak lagi menjual tiket non seat atau tambahan untuk calon penumpang.
"Kami mengikuti instruksi langsung dari pusat dan ini berlaku untuk semua kapal Pelni," ujar Kepala operasional (Kaops) PT Pelni cabang Ambon Muhammad Assegaf di Ambon, Rabu.
Assegaf mengatakan hal itu diberlakukan pihak Pelni untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan maksimal kepada para penumpang yang berlayar menggunakan armada kapal Pelni.
"Aturan ini sudah terbit sejak 4 Agustus 2023, untuk ditindaklanjuti pada masing-masing cabang," kata dia.
Olehnya itu Assegaf menuturkan bahwa para calon penumpang armada kapal Pelni untuk memesan tiket tujuh hari sebelum jadwal keberangkatan untuk menghindari penumpukan penumpang kapal.
Adapun enam cara pemesanan tiket kapal yang disediakan oleh pihak Pelni yakni melalui loket Pelni terdekat, aplikasi Pelni Mobile, situs resmi Pelni, agen travel resmi dari Pelni, call center Pelni 021162, dan WhatsApp resmi PT Pelni (08111621162).
"Tiket yang dibeli harus sesuai dengan identitas penumpang yang diterbitkan oleh negara," katanya.
Ia menegaskan apabila data yang tertera pada tiket penumpang tak sesuai dengan identitas yang diterbitkan negara maka tiket dinyatakan hangus dan penumpang yang bersangkutan tidak dapat naik ke atas kapal.
Ia pun mengimbau calon penumpang agar tak membeli tiket melalui calo karena tiket yang dijual oleh calo sendiri tidak resmi dan justru dapat merugikan calon penumpang lantaran nama yang tertera di tiket dan tanda pengenal penumpang tidak sesuai.
Assegaf mengatakan ada banyak cara bagi calo tiket untuk meraup keuntungan dari ramainya minat penggunaan jasa kapal laut.
Salah satunya dengan membeli tiket yang disediakan oleh pihak penyedia dalam hal ini Pelni biasanya dalam jumlah banyak dan kemudian menjualnya lagi ke konsumen dengan harga yang lebih mahal.
Selain itu mereka juga bisa mencetak tiket atas nama orang lain dan dijual bebas untuk orang lain yang tak saling kenal.
"Kalau pembelian di Pelni langsung kita bisa monitoring, sementara peredaran calo ini sulit kita monitoring, kemudian hindari pembelian dari akun-akun Facebook atau media sosial yang tak resmi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023