Ambon (Antara Maluku) - Dinas Pertanian (Distan) Maluku menyiapkan mesin pengering gabah untuk mengantisipasi panen padi di Kabupaten Seram Bagian Barat saat musim hujan pada Mei hingga Juni 2012.

"Kami sudah menyiapkan dryer (mesin pengering gabah) untuk membantu petani di sana," kata Kepala Distan Maluku Syuryadi Sabirin, kepada ANTARA di Ambon, Senin.

Ia mengatakan, karena pemanasan global, anomali cuaca ekstrim dan iklim yang tidak menentu, dapat berdampak pada produksi beras yang dihasilkan oleh petani transmigran di Kabupaten SBB yang memiliki lahan baku sawah seluas 1.470 hektar.

Untuk itu, Distan Maluku sedapat mungkin mengantisipasi kondisi tersebut dengan menyiapkan beberapa buah mesin pengering gabah bagi daerah yang menjadi salah satu sentra produksi beras di Maluku.

"Musim tanam pertama di SBB sudah berlangsung, Februari kemarin. Petani di sana akan mulai memanen hasilnya antara Mei atau Juni, saat itu di Maluku akan sering turun hujan," katanya.

Menurut Sabirin, saat musim hujan, masa tanam padi tidak terlalu mengkhawatirkan dibading waktu panen. Petani akan kesulitan mengeringkan gabah kering giling (GKG) jika tidak dibantu dengan dryer.

"GKG akan cepat membusuk jika tidak segera dikeringkan. Apalagi waktu masa tanam padi kembali hanya berselang tujuh hari setelah panen dilakukan," ucapnya.

Ia menjelaskan, masa tanam padi pertama di Maluku berlangsung antara bulan Januari - Februari. Sedangkan masa tanam padi kedua terjadi pada Agustus hingga September. Panen padi dilakukan pada November hingga Januari.

"Kami harus segera mengantisipasi segala kemungkinan, karena targetnya Maluku sudah harus bisa swasembada beras pada 2014 nanti," ujarnya.

Selain Kabupaten SBB, sentra produksi beras di Maluku juga berada di Kabupaten Buru yang dicangkan sebagai lumbung pangan di wilayah timur Indonesia oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Maret 2006.

"Musim panen padi di Pulau Buru sudah berlangsung awal April ini. Produksinya juga telah mengalami peningkatan sebanyak lima persen, yakni dari 83.000 ton GKG pada 2010, naik menjadi 87.000 ton GKG pada 2011," kata Syuryadi Sabirin.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012