Karnaval budaya memeriahkan HUT ke-78 Provinsi Maluku di Ambon bertujuan untuk semakin memupuk semangat persatuan serta nasionalisme masyarakat yang beragam, kata Gubernur Maluku Murad Ismail.

"Kegiatan ini merupakan bentuk kebersamaan untuk terus mendukung kelestarian budaya dan bertujuan menjaga serta melestarikan nilai-nilai budaya, memperkokoh ketahanan budaya serta memupuk semangat nasionalisme," kata Gubernur di Ambon, Jumat.

Penegasan gubernur disampaikan dalam sambutan tertulis dibacakan Sekda Maluku Sadli Ie saat membuka karnaval budaya Maluku di Lapangan Merdeka Ambon.

Menurut dia, momentum karnaval budaya ini bukan sekedar hanya sebagai hiburan dan menjadi tontotan menarik, tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat Maluku agar lebih peduli dan mencintai kebudayaan yang telah diwariskan para leluhur.

Baca juga: Karnaval budaya diharapkan jadi wisata religi Maluku Utara

"Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan tradisi dan keunikan budaya yang ada di Maluku tanpa membedakan agama, suku, atau pun ras maupun golongan," katanya.

Karnaval budaya melibatkan puluhan paguyuban yang tergabung dalam Forum Pembauran Kebangsaan dan etnis lokal merayakan HUT ke-78 Provinsi Maluku.

Kegiatan ini diikuti 13 etnis budaya nusantara seperti dari Jawa, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, etnis Tionghoa, serta Papua.

Kemudian terdapat tujuh paguyuban di Kota Ambon, perwakilan budaya dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Buru, dan beberapa kabupaten/kota lainnya di Maluku.
Puluhan paguyuban yang tergabung dalam Forum Pembauran Kebangsaan dan Etnis Lokal merayakan HUT ke-78 Provinsi Maluku dengan mengikuti karnaval budaya. (18/8) (ANTARA/daniel/)

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023