Komisi II DPRD Maluku meminta  organisasi perangkat daerah (OPD)  di daerah itu  melakukan operasi pasar secara terpadu guna mengendalikan harga kebutuhan bahan pangan di provinsi itu.

"Sekarang harga beras mengalami kenaikan dan membuat masyarakat jadi bertanya-tanya tentang persediaan beras dan arus pasokan dari luar daerah sehingga perlu ada operasi pasar terpadu," kata Ketua Komisi II DPRD Maluku Johan Lewerissa di Ambon, Kamis.

Menurut dia  harga kebutuhan pokok terutama beras mengalami kenaikan, baik untuk jenis beras medium maupun beras Bulog.

Misalnya untuk beras medium merek tertentu yang biasanya dijual seharga Rp360.000 per karung ukuran 25 kilogram naik menjadi Rp380.000, sedangkan beras biasa yang Rp10.000 per kilogram  naik menjadi Rp13.00 per kilogram.

"Kalau menyangkut operasi pasar itu bukan hanya berkaitan dengan satu instansi saja tetapi semua pihak harus terlibat, karena pedagang pasti cari untung," ujar Johan.

Apalagi kalau mereka tahu terjadi kelangkaan beras maka harga jual di pasaran juga naik.

Kemudian ia menyarankan dalam pelaksanaan  operasi pasar dari tingkat pedagang perlu  melibatkan aparat keamanan juga agar bisa bertindak tegas bila ditemukan berbagai persoalan yang terjadi di lapangan.

Sebelumnya Tim Pengendalian Inflasi  Daerah (TPID) Provinsi Maluku melaksanakan Gerakan Pangan Murah di Pasar Batu Merah,  Ambon sebagai upaya mengendalikan inflasi di daerah itu sepekan sekali.

"Gerakan Pangan Murah merupakan  komitmen Pemerintah Daerah sebagaimana diinstruksikan Gubernur Maluku guna melakukan aksi yang berdampak kepada masyarakat  khususnya yang berkaitan dengan inflasi," kata Ketua Tim Gabungan Untuk Percepatan  Pembangunan (TGUPP) Maluku Hadi Bassalama.

Ia memaparkan  sejumlah komoditas  yang dijual kepada masyarakat seperti beras medium  yang dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram dengan selisih Rp3.000 per kilogram dibandingkan yang dijual pedagang di pasar.

Kemudian minyak goreng Kita dijual dengan harga Rp13.000 per liter, jauh di bawah harga pasar tradisional Rp16.000 per liter, gula pasir dipatok Rp14.000 per  kilogram , kemudian telur juga di bawah harga pasar.

Dia mengatakan, kegiatan pasar murah ini akan digelar minimal sepekan sekali berkolaborasi dengan Pemkot Ambon.

"Mudah mudahan dengan Gerakan Pangan Murah bisa menstabilkan harga pasar dan membantu masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.

Agar tepat sasaran dalam proses pembelian dibatasi per paket seperti minyak goreng maksimal dua liter, telur maksimal dua rak, gula pasir maksimal dua kilogram dan beras maksimal lima kilogram.
 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023