Ambon (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tual Maluku menggencarkan operasi pasar murah sistem subsidi bahan pokok bagi masyarakat prasejahtera menjelang Ramadhan 2025.
“Menjelang Ramadhan kita tidak bisa memutus kegiatan pasar murah, dan tetap harus berjalan karena ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan,” kata Kepala Disperindag Kota Tual Darnawati Amir, di Ambon, Rabu.
Pasar murah untuk hari besar keagamaan nasional (HBKN) mendapat subsidi antara 30 persen hingga 60 persen.
Subsidi bertujuan untuk memudahkan masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan kebutuhan pokok saat hari raya.
Subsidi untuk HBKN menggunakan sistem paket untuk sembako (sembilan bahan pokok). Sembako antara lain gula, beras dan minyak makan nilai subsidi 60 persen.
Sedangkan satuan misal telur subsidi 30 persen, kemudian ayam beku subsidi 50 persen dan ikan murah Rp5.000 per kilogram.
Misalnya ada satu paket sembako (berbagai bahan kebutuhan) nilai total Rp100 ribu, maka warga bisa membelinya hanya Rp40 ribu karena Rp60 ditanggung pemda.
“Operasi pasar sudah menjadi agenda pemerintah daerah, baik HBKN maupun di luar HBKN. Apa lagi kebutuhan sembako meningkat hingga Idul Fitri,” ujarnya.
Pemerintah Kota Tual melalui Disperindag melakukan pasar murah harian di Pasar Tual.
Ia mengakui kini beberapa harga bahan pokok mengalami kenaikan, antara lain cabai dan gula pasir. Harga cabai keriting melonjak hingga Rp150 ribu kilogram sedangkan cabai rawit kisaran Rp70 ribu sampai dengan Rp80 ribu per kilogram.
Guna mengendalikan harga dan inflasi, Disperindag Tual terus menggelar operasi pasar murah dengan sistem subsidi.
Pemkot Tual juga segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memastikan stok kebutuhan pokok tetap aman selama Ramadhan.
"Langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan harga yang lebih stabil dan pasokan yang cukup selama bulan suci,” ucapnya