Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Tual melakukan perjanjian kerja sama (MoU) dengan maskapai penerbangan untuk mempercepat ekspor hasil laut ke pasar nasional maupun internasional.
“Kami ingin memastikan bahwa produk perikanan dari Tual dapat sampai ke pasar dengan kualitas baik. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha perikanan," kata Penjabat Wali Kota Tual R. Affandy Z. Hassanusi di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan ekspor tersebut bakal dilaksanakan melalui Bandara Karel Sadsuitubun Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, menuju Makassar dan selanjutnya ke negara tujuan. Kapasitas ekspor untuk pesawat kargo ini mencapai 21 ton. Adapun negara tujuan, kata dia, sangat banyak.
Ada berbagai jenis hasil laut yang akan diekspor, bukan hanya ikan, namun rumput laut, teripang, kepiting, udang dan lain-lain akan diekspor ke berbagai negara seperti Vietnam, Malaysia, Singapura, Cina, Taiwan, hingga Arab Saudi.
“Ini merupakan satu langkah maju untuk kita bersama. Kita akan mengawal dan laksanakan ini untuk kemajuan masyarakat, kesejahteraan masyarakat, dan khususnya pemberdayaan nelayan dan masyarakat pesisir,” ujarnya.
Ia berharap langkah ekspor melalui maskapai penerbangan ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah, mengatasi kemiskinan, membuka lapangan pekerjaan baru, dan mengurangi pengangguran.
“Kami kira hal ini sangat positif karena akan berdampak terhadap devisa atau pendapatan bagi hasil di luar pajak yang merupakan devisa ekspor untuk Kota Tual,” katanya menjelaskan.
Menurut dia, hal ini juga sejalan dengan visi misi Presiden RI Prabowo Subianto yakni pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen sehingga pengelolaan ekonomi harus dilakukan secara efisien dan berbasis pada logika serta perhitungan yang akurat.
“Kami yakin langkah ini akan sangat berdampak. Makanya kami mencoba melihat secara cermat dan tepat bahwa sektor ini salah satu yang bisa kami dorong dengan efisiensi waktu bisa terlaksana,” ucap Affandy.