Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan kemampuan untuk mengembangkan inovasi serta kolaborasi di kalangan tenaga pengajar dan peserta didik merupakan modal penting dalam memajukan sektor pendidikan di era teknologi informasi yang berkembang dengan cepat.
"Saat ini, kita membutuhkan para pendidik yang memiliki kemampuan inovasi dan semangat berkolaborasi dengan baik untuk menjawab berbagai tantangan di era globalisasi yang sarat perubahan ini," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan catatan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristek Dikti), lanjutnya, isu strategis pembangunan pendidikan nasional harus diselesaikan, antara lain soal layanan pendidikan belum merata dan kualitas pendidikan yang masih rendah.
Baca juga: Wakil Ketua MPR meminta wakil rakyat aktif cegah dampak perubahan iklim
Apalagi, berdasarkan data tahun 2022, kekurangan guru di Indonesia mencapai 781 ribu. Selain itu, masih ada 288 kecamatan di Indonesia yang tidak memiliki SMP dan 681 kecamatan tidak memiliki SMA.
Diakui Lestari, kualitas pendidikan dipengaruhi oleh kompetensi guru yang masih rendah dan belum merata.
"Kondisi tersebut harus segera dijawab dengan berbagai langkah menyiapkan tenaga pengajar yang profesional di era digital saat ini," katanya.
Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, pendidikan di era digital ditandai dengan integrasi teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan pendidikan serta pengajaran. Dia menekankan bahwa para peserta didik dan pengajar bisa mengakses sumber pengetahuan yang melimpah di era digital ini.
Baca juga: Wakil Ketua MPR ingatkan jamaah haji jaga hati hingga nama baik bangsa
"Kondisi ini menghadirkan tantangan yang harus dijawab dengan peningkatan kemampuan daya inovasi dan kolaborasi dari para tenaga pengajar dan peserta didik, yang dapat menjadi modal penting dalam memajukan lembaga pendidikan," ujarnya.
Para pengajar dan peserta didik harus memaknai literasi baru di era digital yang mencakup literasi data, kemampuan membaca dan menganalisis berbasis informasi di dunia digital, serta literasi teknologi.
Dia berharap perpaduan antara daya inovasi dan kolaborasi yang baik itu mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan dapat bersaing di skala global.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wakil Ketua MPR sebut pendidik harus inovatif dan kolaboratif
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Saat ini, kita membutuhkan para pendidik yang memiliki kemampuan inovasi dan semangat berkolaborasi dengan baik untuk menjawab berbagai tantangan di era globalisasi yang sarat perubahan ini," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan catatan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristek Dikti), lanjutnya, isu strategis pembangunan pendidikan nasional harus diselesaikan, antara lain soal layanan pendidikan belum merata dan kualitas pendidikan yang masih rendah.
Baca juga: Wakil Ketua MPR meminta wakil rakyat aktif cegah dampak perubahan iklim
Apalagi, berdasarkan data tahun 2022, kekurangan guru di Indonesia mencapai 781 ribu. Selain itu, masih ada 288 kecamatan di Indonesia yang tidak memiliki SMP dan 681 kecamatan tidak memiliki SMA.
Diakui Lestari, kualitas pendidikan dipengaruhi oleh kompetensi guru yang masih rendah dan belum merata.
"Kondisi tersebut harus segera dijawab dengan berbagai langkah menyiapkan tenaga pengajar yang profesional di era digital saat ini," katanya.
Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, pendidikan di era digital ditandai dengan integrasi teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan pendidikan serta pengajaran. Dia menekankan bahwa para peserta didik dan pengajar bisa mengakses sumber pengetahuan yang melimpah di era digital ini.
Baca juga: Wakil Ketua MPR ingatkan jamaah haji jaga hati hingga nama baik bangsa
"Kondisi ini menghadirkan tantangan yang harus dijawab dengan peningkatan kemampuan daya inovasi dan kolaborasi dari para tenaga pengajar dan peserta didik, yang dapat menjadi modal penting dalam memajukan lembaga pendidikan," ujarnya.
Para pengajar dan peserta didik harus memaknai literasi baru di era digital yang mencakup literasi data, kemampuan membaca dan menganalisis berbasis informasi di dunia digital, serta literasi teknologi.
Dia berharap perpaduan antara daya inovasi dan kolaborasi yang baik itu mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan dapat bersaing di skala global.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wakil Ketua MPR sebut pendidik harus inovatif dan kolaboratif
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023