Ambon (Antara Maluku) - Tokoh detektif fiktif Sherlock Holmes baru saja tercatat dalam buku rekor dunia (Guinness World Records) sebagai "Sosok Paling Banyak Diadaptasi di Film & TV", karena telah dimainkan oleh lebih dari 75 aktor sebanyak 250 kali, demikian siaran pers beTV.

Siaran pers itu juga menyatakan satu miniseri TV berjudul “Sherlock” membuat kejutan dan mengundang decak kagum para kritikus dan penggemar, mendongkrak penjualan buku-bukunya sebesar 180 persen, "memaksa" Belstaff memroduksi ulang jas a la tokoh tersebut, dan membuat kios Sandwich Speedy kebanjiran pelanggan.

Miniseri “Sherlock” itu sendiri menampilkan aksi duo detektif ulung asal London, masing-masing Sherlock Holmes (Benedict Cumberbatch – Atonement, War Horse) dan Dr. John Watson (Martin Freeman – The Hobbit).

Melompat satu abad dari kisah aslinya yang diciptakan Sir Arthur Conan Doyle, miniseri "Sherlock" mengisahkan bagaimana Sherlock dan John memecahkan berbagai kasus sulit dengan mengandalkan kemampuan analisis dan penyamaran yang fantastis, serta beraksi dengan bantuan teknologi tinggi dan ilmu forensik modern.

Mulai 23 Juli 2012, beTV akan menayangkan episode-episode Sherlock Musim Ke-2 pada pukul 21.55 WIB.

Masih menggunakan detil dari buku-buku karya Sir Arthur Conan Doyle, Sherlock dan John dikisahkan tetap tinggal di alamat yang sama, yakni 221b Baker Street, juga  nama dan musuh yang sama.

"Yang ditonjolkan adalah betapa ulungnya kemampuan duo Sherlock dan John dalam menganalisa kasus,. Benar-benar petualangan, kasus-kasus rumit dan tokoh-tokoh jahat yang sangat membahayakan namun hebat. Itulah Sherlock Holmes,” kata Benedict Cumberbatch selaku aktor pemeran Sherlock.

Menurutnya, Sherlock "masa kini" dihadirkan dengan tempo yang sangat cepat, dialog cerdas yang meluncur cepat, sosok-sosoknya memiliki karakter yang modern, kasus kriminal yang menggunakan teknologi tinggi, bahkan pipa rokok yang menjadi ciri khasnya digantikan dengan iPhone.

Para produser pun menggunakan teknis sinematografi modern yang mengagumkan, termasuk memunculkan teks yang Sherlock atau John baca di layar gadget atau yang sedang dalam pikiran mereka.

Kasus paling terkenal

"Sherlock" Musim Ke-2 menghadirkan tiga kasus paling terkenal dari kisah Sherlock Holmes.

Di episode perdananya, ‘A Scandal in Belgravia’, Sherlock dan John berhadapan dengan seorang wanita cerdas nan licik, yang membuat kasus foto-foto mesum seorang anggota kerajaan berkembang menjadi kasus yang mengancam keamanan internasional.

Di episode kedua, ‘The Hounds of Baskerville’, sang duo menyelidiki keberadaan monster yang menakutkan dengan menyelidiki Pusat Riset Baskerville yang misterius, berhadapan dengan para penduduk setempat yang menyembunyikan rahasia, dan aksi yang  menguji persahabatan mereka.

Di episode terakhir, ‘The Reichenbach Fall’, si musuh bebuyutan James Moriarty (Andrew Scott, Lennon Naked) melakukan aksi kriminal yang menggegerkan dunia dengan memasuki The Tower of London, The Bank of England dan Penjara Pentonville, sengaja untuk menghancurkan reputasi Sherlock dan John. Akhir kisahnya yang epik dan menggantung ramai dibicarakan para fans dan kritikus di benua Amerika dan Eropa.

Diciptakan oleh Steven Moffat dan Mark Gatiss yang sukses menggarap Doctor Who, Sherlock telah merajai rating TV di Inggris dengan delapan juta penonton per episode sepanjang Musim ke-1 dan ke-2, atau 30 persen penonton di Inggris.

Miniseri ini juga dihujani pujian para kritikus, termasuk kritikus dari harian USA Today yang menyebutnya "TV pleasure at its most intense, without even a shade of guilt."

Musim pertamanya memenangkan penghargaan "Best Drama Series" sementara Martin Freeman dan Andrew Scott memenangkan penghargaan "Best Supporting Actor" di BAFTA Awards 2011 dan 2012.

BAFTA merupakan penghargaan di Inggris bagi insan-insan dan karya-karya pertelevisian, setara dengan Emmy Awards.

Pewarta:

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012