Ambon (ANTARA) - Tradisi "Lukul Sapu" di Mamala dan Morela, Kecamatan Leihitu (Pulau Ambon), Kabupaten Maluku Tengah pada 7 Syawal 1445 Hijriah atau tujuh hari setelah perayaan Idul Fitri diharapkan mengangkat citra Maluku sebagai daerah yang nyaman dan penuh kedamaian.
"Saya berharap acara tradisi yang sudah menjadi ikon Maluku itu tetap dilestarikan dan terus terselenggara, namun harus dapat menaikkan citra daerah dan memberikan gambaran kepada masyarakat luas sebagai wilayah yang nyaman, indah dan penuh kedamaian," kata Kapolresta Pulau Ambon dan PP Lease Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim di Ambon, Minggu.
Sebab tradisi adat masyarakat ini biasanya bukan saja ditonton warga Kota Ambon, tetapi juga para wisatawan mancanegara yang sedang mengunjungi Maluku.
Penegasan Kapolresta itu disampaikan saat meninjau persiapan pelaksanaan acara tradisi "Pukul Sapu" Negeri Mamala dan Morela yang akan berlangsung pada 7 Syawal 1445 Hijriah atau 17 April 2024.
Menurut dia, setiap hal yang berkesan tidak baik dan negatif harus dihilangkan, sehingga tidak ada stigma buruk di tengah-tengah masyarakat tentang daerah Maluku.
Saat pengecekan Kapolresta Ambon didampingi Kasat Reskrim AKP La Beli dan Wakapolsek Leihitu Ipda M. Irwan Nismon beserta Bhabinkamtibmas Negeri Mamala Aipda Amran Maruapey dan Bhabinkamtibmas Negeri Morella Bripka Gusman Wesa.
Kapolresta Ambon dan rombongan yang tiba di Negeri Mamala disambut Raja (Kades) Negeri Mamala M. Ramli Malawat dan didampingi Ketua Saniri Negeri serta panitia acara sekaligus meninjau kesiapan pelaksanaan kegiatan.
Usai meninjau kesiapan kegiatan Negeri Mamala, Kapolresta Ambon dan rombongan melanjutkan kunjungan ke Negeri Morella dan disambut raja setempat Fadil Sialana didampingi staf negeri dan panitia acara.
"Saya menyampaikan imbauan kamtibmas kepada para raja, tokoh agama, perangkat adat, tokoh pemuda dan seluruh elemen masyarakat untuk selalu mendukung dan menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan pihak Kepolisian guna senantiasa menjaga situasi dan kondisi tetap aman dan kondusif," katanya.
Menjaga dan memelihara situasi kamtibmas ini bukan saja di wilayah Mamala dan Morella secara khusus, tetapi juga termasuk di seluruh wilayah Jazirah Leihitu dan sekitarnya, katanya.
Baik Raja Negeri Mamala maupun Morella dan seluruh elemen masyarakat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran Kapolresta Ambon guna meninjau kesiapan acara termasuk kepedulian dari seluruh pihak Kepolisian yang telah mendukung penuh dan menjaga situasi kondisi keamanan di tengah tengah masyarakat.
Tradisi "Pukul Sapu" 7 Syawal angkat citra Maluku penuh kedamaian
Minggu, 14 April 2024 22:17 WIB