Ternate (Antara Maluku) - Gunung Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu siang menyemburkan abu vulkanik mengakibatkan sejumlah wilayah di kota berpenduduk 100 ribu jiwa lebih tersebut tertutup abu.

Pihak Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama belum dapat dikonfirmasi mengenai terjadinya semburan vulkanik gunung itu.

Namun, Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Ternate, Thamrin Marsaoli, mengaku pihak terkait di Pemkot Ternate kini tengah melakukan rapat terkait hal tersebut.

Warga Ternate menjadi panik akibat adanya semburan abu vulkanik Gunung Gamalama tersebut, sehingga mereka yang tengah beraktivitas di luar rumah bergegas kembali ke rumah masing-masing, termasuk para pedagang di sejumlah pasar segera menutup kiosnya.

"Saya khwatir semburan abu vulkanik Gunung Gamalama ini akan disusul dengan letusan yang lebih hebat, makanya saya punya anak-anak yang sedang berada di luar rumah, semuanya saya suru segera kembali ke rumah," kata salah seorang warga Kelurahan Kalumpang, Ternate, Dhani.

Tidak sedikit warga Ternate yang bergegas ke sejumlah toko dan apotik untuk mencari masker, karena khwatir tidak mendapat masker seperti ketika gunung itu menyeburkan abu vulkanik pada Desember 2011.

Sementara itu, aktivitas transportasi di Kota Ternate menjadi terhambat akibat adanya abu vulkanik Gunung Gamalama tersebut, bahkan khusus ojek sepeda motor tidak ada lagi yang beroperasi karena pandangan terhalang abu vulkanik.

Anggota DPRD Kota Ternate, Asgar Saleh menghimbau kepada Pemkot Ternate untuk segera melakukan langkah-langkah konkrit terkait adanya semburan abu vulkanik Gunung Gamalama khususnya mengatasi dampak abu vulkanik itu, seperti segera memberikan masker.

Pemkot juga harus segera menginformasikan perkembangan terakhir aktivitas vulkanik Gunung Gamalama kepada masyarakat setempat dan kalau ternyata sudah membahayakan maka harus segera dilakukan langkah-langkah penyelamatan kepada masyarakat.

Gunung Gamalama setinggi 1700 meter dari permukaan laut merupakan salah satu dari lima gunung api yang masih aktif di Malut.

Gunung ini dinyatakan dalam status waspadah level II sejak 2011, sementara status saat ini belum diketahui apakah masih waspadah level II atau sudah berubah.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012