Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara membagikan sekitar 75 ribu masker kepada warga yang terkena dampak abu vulkanik letusan Gunung Gamalama.

"Kami telah bagikan sebanyak 75 ribu masker kepada warga Ternate yang terkenda dampak abu vulkanik Gunung Gamalama," kata Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Ternate, Tamrin Marsaoly, di Ternate, Selasa.

Sebanyak 75 ribu masker yang diperoleh dari Krisis Kesehatan Nasional Kementerian Kesehatan tersebut langsung dibagikan kepada warga di 33 kelurahan yang terkena dampak abu vulkanik.

Pemkot Ternate juga akan membagikan kepada para pengendara di berbagai sudut kota di Ternate, sehingga warga dengan mudah mendapatkan masker yang akan diberikan oleh pemkot.

Tamrin juga mengaku, Pemkot Ternate sebelumnya juga telah mendistribusikan sejumlah masker yang telah disalurkan ke masyarakat sebanyak 20 ribu buah dan jika msih banyak warga yang membutuhkan akan didistribusikan lagi tambahannya.

Ia mengatakan, pemkot Ternate telah pula menyiagakan RSUD Hasan Boesoeri Ternate dan seluruh puskesmas di daerah ini untuk menangani warga secara gratis yang mengalami gangguan kesehatan akibat dampak letusan Gunung Gamalama.

Selain itu, kata Tamrin, Pemkot Ternate juga mengerahkan sekitar 36 armada pengangkut air untuk membersihkan abu vulkanik di berbagai sudut jalan di Kota Ternate.

"Memang ada 36 armada telah dikerahkan ke seluruh sudut jalan di Kota Ternate selama tiga hari untuk membersihkan abu vulkanik letusan Gunung Gamalama," kata Tamrin.  

Gunung Gamalama sepanjang hari ini belum menimbulkan abu vulkanik, namun abu vulkanik yang dimuntahkan gunung itu pada Minggu (16/9) siang dan Senin (17/9) pagi, kini berterbangan ditiup angin sehingga sangat menganggu aktivitas warga setempat.

Pemkot Ternate juga telah menetapkan tanggap darurat letusan Gamalama dari tanggal 16-30 September 2012 serta telah menyiapkan sejumlah titik untuk penampungan pengungsi jika ada warga yang nantinya harus diungsikan.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012