Ambon (Antara Maluku) - Warga Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon menggelar karnaval budaya guna memeriahkan hari raya Idul Adha 1433 Hijriah, Jumat petang.

Karnaval dengan berjalan kaki mengelilingi desa tersebut melibatkan warga dari berbagai etnis yang bermukim di Batu Merah, sempat menjadi tontonan menarik warga di ibu kota Provinsi Maluku tersebut.

Warga yang sedang melewati ruas jalan di desa tersebut, terlihat menghentikan kendaraannya dan beramai-ramai menyaksikan karnaval budaya yang melibatkan siswa dari sejumlah madrasah, pondok pesantren, paguyuban maupun kelompom majelis taklim.

Warga Desa Passo, Kecamatan Baguala, yang memiliki hubungan "Pela" dengan warga Batu Merah, juga turut berpartisipasi dengan menghadirkan duplikat dua perahu kora-kora (perahu tradisional Maluku) berwarna putih dan merah yang dikayuh oleh puluhan remaja.

Wakil Wali Kota (Wawali) Ambon Sam Latuconsina yang hadir untuk membuka karnaval tersebut turut berjalan kaki dengan warga sambil menarikan tarian hadrat mengelilingi desa tersebut.

Tarian hadrat merupakan tarian bernuansa Islami yang sering dilakonkan oleh warga Muslim dalam berbagai kegiatan keagamaan maupun acara-cara nasional, sebagai bentuk pelestariannya agar tidak hilang ditelan jaman.

Sedangkan siswa dari sejumlah madrasah dan pondok pesantren didandani menggunakan pakaian adat tradisional berbagai daerah, maupun pakaian berbagai profesi, seperti dokter, polisi, polwan, tentara, maupun menggunakan pakaian yang biasanya digunakan untuk menunaikan ibadah haji.

Sebagian anak terlihat kelelahan sehingga terpaksa digendong orang tua masing-masing yang ikut mengantar, maupun diangkut dengan becak hingga ke lokasi akhir karnaval.

Sejumlah warga Desa Batu merah maupun yang kebetulan menonton, tidak ketinggalan ikut mengabadikan budaya tahunan itu baik dengan menggunakan kamera profesional, handycam maupun telepon genggam.

Lestarikan Budaya

Wawali Sam Latuconsina menilai karnaval budaya yang telah dilakoni warga Desa Batu Merah turun-temurun, dan digelar bertepatan dengan perayaan Idul Adha itu merupakan salah satu bentuk kesadaran masyarakat untuk melestarikan nilai-nilai budaya tradisional.

"Karnaval ini merupakan wujud kepedulian masyarakat untuk melestarikan kebudayaan daerah agar tidak hilang dan dilupakan, sekaligus mewariskannya kepada generasi penerus perjuangan banggsa," katanya.

Dia meminta pemerintah Desa Batu Merah untuk dapat mengemas kegiatan tersebut dengan baik dan profesional, sehingga dapat menjadi salah satu event tahunan yang mampu menyedot perhatian wisatawan dalam dan luar negeri untuk datang menyaksikannya.

"Pemkot Ambon mendukung sepenuhnya kegiatan budaya seperti ini, karena berdampak membentuk jati diri masyarakat di Ambon, Maluku maupun dari daerah lain yang bermukim di ibu kota provinsi Maluku ini. Tetapi perlu dikemas dengan baik dan profesional sehingga berkembang menjadi salah satu evet pariwisata di masa mendatang," katanya.

Dia berharap, pelaksanaan karnaval ini di tahun mendatang dapat dikoordinasikan dengan Dinas pariwisata Kota Ambon maupun Maluku, agar dijadikan kalender tetap pariwisata dan dapat dipromosikan optimal guna menarik perhatian wisatawan dalam dan luar negeri untuk berkunjung ke daerah ini," tandas Latuconsina.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012