Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku melakukan pemantauan terhadap dampak gempa magnitudo 7,2 di daerah itu.
"Kami telah melakukan pemantauan sejauh ini belum ada laporan masyarakat mengenai dampak gempa bumi yang terjadi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kepulauan Tanimbar Bruno Layn ketika dihubungi dari Ambon, Rabu.
Pihaknya telah melakukan pemantauan situasi, terutama terkait dengan kemungkinan terjadi kerusakan pascagempa di seluruh kecamatan di kabupaten tersebut.
"Kami telah mengecek informasi di pulau-pulau yang berpenghuni untuk memastikan kondisi pascagempa, informasi sementara yang diterima dalam kondisi yang aman," katanya.
Saat ini, kondisi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar relatif aman, sedangkan aktivitas masyarakat setempat berjalan normal.
"Kami imbau masyarakat tetap tenang dan tetap memantau informasi resmi BMKG dan BPBD, diharapkan kondisi aman sehingga aktivitas berjalan normal," katanya.
Dia mengakui gempa kuat dirasakan warga Kepulauan Tanimbar. Mereka berhamburan, keluar gedung, kantor, dan rumah, saat terjadi gempa tersebut.
BMKG melaporkan gempa magnitudo 7,2 terjadi di Laut Banda, episentrum gempa dilaporkan pada 6,31 LS, 129,77 BT, 251 km barat laut Tanimbar dengan kedalaman 10 km.
Gempa susulan terjadi tiga kali setelah magnitudo 7,2 yang terjadi di barat laut Tanimbar.
Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya tiga aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar 5,6.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,15 derajat Lintang Selatan (LS) dan 129,96 derajat Bujur Timur (BT), tepatnya berlokasi di laut pada jarak 255 km arah barat laut Tanimbar di kedalaman 45 km.
Hasil monitoring muka laut menunjukkan bahwa gempa bumi ini memicu terjadinya tsunami minor yang terpantau di Damar dengan ketinggian 39 centimeter dan Banda delapan centimeter.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD Kepulauan Tanimbar pantau dampak gempa magnitudo 7,2
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Kami telah melakukan pemantauan sejauh ini belum ada laporan masyarakat mengenai dampak gempa bumi yang terjadi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kepulauan Tanimbar Bruno Layn ketika dihubungi dari Ambon, Rabu.
Pihaknya telah melakukan pemantauan situasi, terutama terkait dengan kemungkinan terjadi kerusakan pascagempa di seluruh kecamatan di kabupaten tersebut.
"Kami telah mengecek informasi di pulau-pulau yang berpenghuni untuk memastikan kondisi pascagempa, informasi sementara yang diterima dalam kondisi yang aman," katanya.
Saat ini, kondisi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar relatif aman, sedangkan aktivitas masyarakat setempat berjalan normal.
"Kami imbau masyarakat tetap tenang dan tetap memantau informasi resmi BMKG dan BPBD, diharapkan kondisi aman sehingga aktivitas berjalan normal," katanya.
Dia mengakui gempa kuat dirasakan warga Kepulauan Tanimbar. Mereka berhamburan, keluar gedung, kantor, dan rumah, saat terjadi gempa tersebut.
BMKG melaporkan gempa magnitudo 7,2 terjadi di Laut Banda, episentrum gempa dilaporkan pada 6,31 LS, 129,77 BT, 251 km barat laut Tanimbar dengan kedalaman 10 km.
Gempa susulan terjadi tiga kali setelah magnitudo 7,2 yang terjadi di barat laut Tanimbar.
Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya tiga aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar 5,6.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,15 derajat Lintang Selatan (LS) dan 129,96 derajat Bujur Timur (BT), tepatnya berlokasi di laut pada jarak 255 km arah barat laut Tanimbar di kedalaman 45 km.
Hasil monitoring muka laut menunjukkan bahwa gempa bumi ini memicu terjadinya tsunami minor yang terpantau di Damar dengan ketinggian 39 centimeter dan Banda delapan centimeter.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD Kepulauan Tanimbar pantau dampak gempa magnitudo 7,2
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023