Jakarta (Antara Maluku) - Ibu Ani Yudhoyono mengingatkan adanya ancaman mutiara impor berkualitas rendah berharga murah terhadap produk mutiara dalam negeri.

Hal ini dikatakan Ani Yudhoyono saat memberikan sambutan pembukaan pameran Mutumanikam Indonesia Nusantara ke- 7 di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, mutiara impor yang berasal dari air tawar dan bermutu rendah tersebut dapat merusak harga dan industri dalam negeri.

Untuk itu, Ani Yudhoyono mengapresiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan yang akan menerbitkan peraturan terkait mutu mutiara.

Selain itu, ia juga meminta kepada para pengusaha yang menjual mutiara impor tersebut untuk memberikan informasi yang jelas terhadap produk yang dijualnya, sehingga tidak menipu konsumen.

Ibu Negara mengimbau masyarakat Indonesia agar mau membeli produk-produk mutiara bermutu dari dalam negeri.

"Marilah kita semua memproteksi mutiara lokal. Jangan tergiur mutiara impor karena harganya lebih murah, karena sesungguhnya mutu mutiara Indonesia lebih baik," katanya.

Ia menambahkan, Indonesia kini dikenal sebagai salah satu produsen mutiara terbesar di dunia dan telah mengekspor ke berbagai negara. Bali, NTB, Sulut, Sulteng, Maluku dan Papua dikenal penghasil mutiara laut dalam.

Mulai dari mutiara putih keperak-perakan, kuning keemasan hingga mutiara hitam dihasilkan dari laut Indonesia.

Permintaan terhadap mutiara sendiri, menurut Ani Yudhoyono, juga terus berkembang baik di luar negeri maupun di dalam negeri seiring dengan peningkatan kesejahteraan.

Sementara itu, Pameran Mutumanikan Nusantara Indonesia yang digelar 14-17 November kali ini diikuti oleh 200 peserta baik dari dalam negeri maupun luar negeri, di antaranya India, Myanmar dan Hongkong.

Selain itu, mengetengahkan koleksi perhiasan produksi John Hardy, milik pemerintah daerah dan dewan kesenian nasional daerah.

Mutumanikam Nusantara Indonesia merupakan perkumpulan pecinta dan perajin mutumanikam (perhiasan).

Ani Yudhoyono merupakan pemrakarsa perkumpulan ini, dan didukung oleh Mufidah Jusuf Kalla. Perkumpulan ini juga bekerja  sama dengan Dewan Kerajinan Nasional yang saat ini diketuai Herawati Boediono.

MMNI didirikan unuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi perajin dan mendorong daya saing perajin serta melestarikan seni dan kekayaan mutumanikam. Sejak didirikan enam tahun lalu, MMNI telah melatih lebih dari 1200 perajin dari berbagai daerah.

MMNI juga telah mengikuti pameran di berbagai kota besar di mancanegara seperti Tokyo, London, Paris, Basel, Vicenza, Dubai, Hongkong, Los Angeles, New York, Washington, Brussel, Madrid, Toronto, Kuwait, Beijing.
(M041/A011)

Pewarta: ANTARA

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012