Ambon (Antara Maluku) - PAN China International berencana menanamkan investasi senilai Rp10 triliun untuk mengelola kawasan ekonomi khusus (KEK) di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, kata Bupati setempat, Jakobus Puttileihalat.

Puttileihalat mengatakan, rencana investasi tersebut telah dipaparkan kepada Pemprov Maluku di Ambon pada 19 November 2012.

"Kami sedang melakukan pembebasan lahan yang telah disiapkan seluas 5.000 hektare untuk pengembangan KEK agar kegiatan eksplorasi tambang bisa segera dilakukan," ujarnya, ketika dikonfirmasi, Rabu.

Lahan yang dipetakan meliputi areal kawasan Gunung Tinggi hingga desa Ariate dan Kairatu sampai Dokyar.

Menurut Puttileihalat, investor juga akan membangun perumahan karena tahap awal kegiatan eksplorasi membutuhkan ribuan tenaga kerja.

Dia mengakui pengembangan KEK itu menindaklanjuti penandatangan kerja sama atau MoU antara Pemerintah Provinsi Maluku dengan Pemerintah Provinsi Henan di China saat Gubernur Karel Albert Ralahalu berkunjung di China pada Maret 2012.

Penandatangan MoU itu disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono maupun sejumlah anggota Kabinet Indonesia Bersatu jilid II termasuk Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Menteri Perdagangan Gita Wiryawan.

"Jadi tinggal realisasi saja, karena detail disain pengembangan KEK tersebut telah dibuat konsultan China," katanya, tanpa merinci kepastian waktunya.

Dia hanya memastikan sejumlah pabrik bakal dibangun di kawasan tersebut karena berdasarkan hasil survei tim ahli dari China ternyata SBB memiliki kandungan tambang maupun migas bernilai ekonomi tinggi.

Pewarta: Lexy Sariwatiing

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012