Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi dangkal dengan kekuatan magnitudo 5,0 mengguncang wilayah pantai utara Pulau Morotai, Maluku Utara pada kedalaman 94 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Laut Filipina (intra-slab earthquake)," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Ia mengemukakan gempa yang terjadi pada Senin (11/12) pukul 11.33.32 WIB itu terletak pada koordinat 2,60 lintang utara dan 128,17 bujur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 Km arah timur laut Pulaudoi, Maluku Utara.
Baca juga: BMKG: Subduksi lempeng Laut Maluku picu gempa M5,0 wilayah Halmahera Selatan
Daryono mengatakan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Tobelo dengan skala intensitas II MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Ia menyampaikan hingga pukul 12.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Gempa dangkal M5,0 guncang wilayah Pantai Utara Pulau Morotai
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Laut Filipina (intra-slab earthquake)," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Ia mengemukakan gempa yang terjadi pada Senin (11/12) pukul 11.33.32 WIB itu terletak pada koordinat 2,60 lintang utara dan 128,17 bujur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 Km arah timur laut Pulaudoi, Maluku Utara.
Baca juga: BMKG: Subduksi lempeng Laut Maluku picu gempa M5,0 wilayah Halmahera Selatan
Daryono mengatakan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Tobelo dengan skala intensitas II MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Ia menyampaikan hingga pukul 12.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Gempa dangkal M5,0 guncang wilayah Pantai Utara Pulau Morotai
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023