Jayapura (Antara Maluku) - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua membantah beredarnya kabar yang menyatakan heli MI 17 milik TNI ditembak kelompok bersenjata (KSB) di Sinak, Kabupaten Puncak.
"Tidak benar heli ditembak," tegas Mayjen TNI Zebua menjawab pertanyaan Antara, Senin melalui telepon selular, seraya menambahkan, kemungkinan lubang yang diduga bekas tembakan itu terjadi dua hari yang lalu saat heli tersebut mau mengevakuasi para korban.
Dikatakan, dari keterangan pilot heli mengungkapkan tidak mendengar suara tembakan saat penerbangan pesawatnya ke Sinak, Senin pagi.
Saat ini heli tersebut sudah mendarat dan berada di Sentani setelah sebelumnya terbang dari Sinak-Mulia kemudian Sentani, Jayapura.
Sumber Antara di Mulia mengakui, memang ada bekas tembakan bagian ekor heli dan tembus sampai ekor bagian atas.
Heli MI 17 itu membawa anggota yang sebelumnya bertugas di Sinak.
Ketika ditanya tentang pembakaran honai (rumah khas di pedalaman Papua) warga di Tinggunambut pascapenyerangan pos keamanan, Pangdam Trikota kembali membantah seraya menegaskan, saat ini banyak sekali isu yang menyusutkan aparat keamanan termasuk pembakaran honai dan itu tidak benar.
"Prajurit TNI dan polisi yang ada di sana itu bertugas melindungi rakyat dan bukan malah menyengsarakan mereka," katanya menegaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013
"Tidak benar heli ditembak," tegas Mayjen TNI Zebua menjawab pertanyaan Antara, Senin melalui telepon selular, seraya menambahkan, kemungkinan lubang yang diduga bekas tembakan itu terjadi dua hari yang lalu saat heli tersebut mau mengevakuasi para korban.
Dikatakan, dari keterangan pilot heli mengungkapkan tidak mendengar suara tembakan saat penerbangan pesawatnya ke Sinak, Senin pagi.
Saat ini heli tersebut sudah mendarat dan berada di Sentani setelah sebelumnya terbang dari Sinak-Mulia kemudian Sentani, Jayapura.
Sumber Antara di Mulia mengakui, memang ada bekas tembakan bagian ekor heli dan tembus sampai ekor bagian atas.
Heli MI 17 itu membawa anggota yang sebelumnya bertugas di Sinak.
Ketika ditanya tentang pembakaran honai (rumah khas di pedalaman Papua) warga di Tinggunambut pascapenyerangan pos keamanan, Pangdam Trikota kembali membantah seraya menegaskan, saat ini banyak sekali isu yang menyusutkan aparat keamanan termasuk pembakaran honai dan itu tidak benar.
"Prajurit TNI dan polisi yang ada di sana itu bertugas melindungi rakyat dan bukan malah menyengsarakan mereka," katanya menegaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013