Jakarta (Antara Maluku) - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, mengatakan, peristiwa penembakan pesawat Twin Otter milik Trigana Air oleh kelompok bersenjata pada Minggu (8/4) perlu didalami lebih lanjut guna memastikan pelaku penembakan.
"Kita harus dalami peristiwa penembakan di Bandara Mulia, Puncak Jaya. Karena kalau itu separatis, maka separatis itu adalah domain(wewenang,red)TNI untuk bergerak. Tetapi kalau itu kriminal itu, maka kepolisian yang akan mengusut. Kita masih tunggu laporan dari mereka (personil disana) siapa yang melakukan ini," kata Purnomo, di sela-sela peringatan HUT TNI AU Ke-66 di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin.
Saat ini masih dalam proses penyelidikan, apakah peristiwa itu masuk domain kriminal yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau gerakan separatis.
Ia mengatakan, tidak ada penambahan kekuatan TNI di Papua, namun hanya mengandalkan empat batalyon pasukan TNI yang ada di wilayah perbatasan di Papua.
"Untuk pasukan dari luar hanya ditempatkan di perbatasan. Kita punya empat batalion di perbatasan," kata Menhan.
TNI-AU siap
Di tempat yang sama, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, mengatakan, pihaknya menunggu perintah dari atasan untuk membantu mengungkap peristiwa penembakan di Papua.
"Memang kita sudah menempatkan pasukan di Biak, Jayapura, Merauke, Timika. Kebetulan di Biak, Merauke dan Timika ada radar yang harus dijaga. Pasukan ini bisa sewaktu-waktu digerakkan," kata Imam.
Pesawat Twin Otter milik Trigana Air dengan kode lambung PK-YRF itu ditembak sesaat hendak mendarat di Bandara Mulia, Minggu pagi.
Pilot Bebi Astek terkena tembakan di bagian kaki dan co pilot Willy terkena serpihan peluru di jarinya sehingga tidak dapat mengendalikan pesawat sehingga pesawat menabrak gudang di lapangan terbang.
Satu orang tewas tertembak di bagian leher bernama Leiron Kogoya (35), wartawan Papua Pos Nabire, Group Pasific Post.
Beberapa penumpang lainnya luka-luka dan kini sedang mendapatkan perawatan. Tembakan dari kelompok bersenjata itu mengakibatkan bagian pesawat berlubang-lubang. (S037/A011)
Menhan: Penembakan Trigana di Papua Perlu Diselidiki
Senin, 9 April 2012 12:12 WIB