Pengamat sosial dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Sofyan Sjaf menilai belum seluruh praktik desa wisata dapat diterapkan dengan baik di masyarakat.
Hal tersebut dikemukakannya dalam merespons hasil debat antara Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang digelar di Jakarta, Minggu (21/1) malam.
"Belum tentu seluruh praktiknya (penerapan desa wisata) baik," kata Sofyan kepada ANTARA melalui pesan singkat di Jakarta, Senin.
Untuk dapat menilainya, Sofyan mengungkapkan keberhasilannya perlu dicek dengan baik, terutama dalam bidang pelibatan warga dalam pengembangan desa wisata.
Selain itu, ia juga menilai adanya desa wisata belum tentu dapat menjamin warga desa untuk tidak pindah ke kota.
"Desa wisata tidak menjamin warga desa untuk tidak pindah dari desa ke kota," ucapnya yang juga Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB itu.
Sebaliknya untuk mencegah hal tersebut, Sofyan menyebutkan dibutuhkan aktivitas ekonomi yg masif di desa, di mana para warga dan pemuda desa tersebut dilibatkan.
Sebelumnya, Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengutarakan pentingnya membangun rasa kepemilikan atau sense of belonging di kalangan warga desa, agar warganya tidak kabur ke kota dan membiarkan desa terbengkalai.
"Saya pernah ke Mojokerto, di situ ada desa wisata nomor satu se-Indonesia, kemarin dapat penghargaan dari Pak Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif). Intinya adalah ini adalah desa wisata dibangun dengan crowdfunding, jadi masyarakat desa punya saham di destinasi wisata tadi," ujarnya.
KPU RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023, debat kedua 22 Desember 2023, dan debat ketiga 7 Januari 2024, KPU menggelar debat keempat yang mempertemukan para cawapres.
Tema debat keempat meliputi energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar nilai belum seluruh praktik desa wisata diterapkan dengan baik
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
Hal tersebut dikemukakannya dalam merespons hasil debat antara Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang digelar di Jakarta, Minggu (21/1) malam.
"Belum tentu seluruh praktiknya (penerapan desa wisata) baik," kata Sofyan kepada ANTARA melalui pesan singkat di Jakarta, Senin.
Untuk dapat menilainya, Sofyan mengungkapkan keberhasilannya perlu dicek dengan baik, terutama dalam bidang pelibatan warga dalam pengembangan desa wisata.
Selain itu, ia juga menilai adanya desa wisata belum tentu dapat menjamin warga desa untuk tidak pindah ke kota.
"Desa wisata tidak menjamin warga desa untuk tidak pindah dari desa ke kota," ucapnya yang juga Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB itu.
Sebaliknya untuk mencegah hal tersebut, Sofyan menyebutkan dibutuhkan aktivitas ekonomi yg masif di desa, di mana para warga dan pemuda desa tersebut dilibatkan.
Sebelumnya, Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengutarakan pentingnya membangun rasa kepemilikan atau sense of belonging di kalangan warga desa, agar warganya tidak kabur ke kota dan membiarkan desa terbengkalai.
"Saya pernah ke Mojokerto, di situ ada desa wisata nomor satu se-Indonesia, kemarin dapat penghargaan dari Pak Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif). Intinya adalah ini adalah desa wisata dibangun dengan crowdfunding, jadi masyarakat desa punya saham di destinasi wisata tadi," ujarnya.
KPU RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023, debat kedua 22 Desember 2023, dan debat ketiga 7 Januari 2024, KPU menggelar debat keempat yang mempertemukan para cawapres.
Tema debat keempat meliputi energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar nilai belum seluruh praktik desa wisata diterapkan dengan baik
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024