Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bekerja sama dengan USAID melalui program Clean City Blue Ocean (CCBO) melakukan penyusunan Rencana Induk Pengelolaan Sampah (RIPS).
"Penyusunan RIPS yang dilalukan saat ini sebagai acuan pelaksanaan kebijakan pengelolaan sampah di kota ini, " kata Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan, Pemkot Ambon dan seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat memberikan pembobotan, memahami serta mempedomani apa yang dituangkan dalam RIPS yang nantinya akan diimplementasikan dalam kegiatan penanganan dan pengurangan sampah mencakup lima aspek, yakni teknis operasional, pembiayaan, peraturan/ regulasi, kelembagaan dan peran serta masyarakat.
Kota Ambon dengan populasi penduduk sebesar 352.490 jiwa tersebar di lima kecamatan masih dihadapkan pada berbagai tantangan, yakni meningkatnya jumlah timbulan sampah, belum memadai sarana dan prasarana pengelolaan persampahan, ujarnya.
Selain itu belum optimal partisipasi dan kesadaran masyarakat, penegakan aturan, pengelolaan sampah perbatasan dan teluk, topografi dan orbitasi wilayah pengangkutan sampah, serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi sampah, katanya.
"Di tengah tantangan yang ada serta dalam rangka memenuhi target pengelolaan sampah, kota Ambon sudah harus memiliki RIPS yang komprehensif dan efisien, sesuai dengan amanat PP Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga," Katanya.
Pihaknya berharap dari kegiatan konsultasi publik ini Pemkot akan mendapat masukan untuk memperkaya draf RIPS yang telah disusun, sehingga kelak akan menjadi acuan pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan di kota ambon serta memberikan manfaat bagi masyarakat.
Direktur CCBO, Tiene Gunawan menjelaskan, pendekatan dalam pengelolaan sampah merupakan pendekatan terpadu dari hulu sampai hilir.
Hal tersebut mencakup tata kelola regulasi, perubahan perilaku, pengembangan sistem persampahan yang efektif, dan mendorong keterlibatan perempuan di setiap aspek pengelolaannya.
"Saat ini kita berfokus pada tata aspek tata kelola pengelolaan sampah di kota Ambon dengan perencanaan yang utuh, terpadu, dan menyentuh semua aspek perencanaan dan elemen -elemen kunci, untuk mendorong tercapainya Ambon yang bersih dan laut yang biru secara berkelanjutan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Penyusunan RIPS yang dilalukan saat ini sebagai acuan pelaksanaan kebijakan pengelolaan sampah di kota ini, " kata Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan, Pemkot Ambon dan seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat memberikan pembobotan, memahami serta mempedomani apa yang dituangkan dalam RIPS yang nantinya akan diimplementasikan dalam kegiatan penanganan dan pengurangan sampah mencakup lima aspek, yakni teknis operasional, pembiayaan, peraturan/ regulasi, kelembagaan dan peran serta masyarakat.
Kota Ambon dengan populasi penduduk sebesar 352.490 jiwa tersebar di lima kecamatan masih dihadapkan pada berbagai tantangan, yakni meningkatnya jumlah timbulan sampah, belum memadai sarana dan prasarana pengelolaan persampahan, ujarnya.
Selain itu belum optimal partisipasi dan kesadaran masyarakat, penegakan aturan, pengelolaan sampah perbatasan dan teluk, topografi dan orbitasi wilayah pengangkutan sampah, serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi sampah, katanya.
"Di tengah tantangan yang ada serta dalam rangka memenuhi target pengelolaan sampah, kota Ambon sudah harus memiliki RIPS yang komprehensif dan efisien, sesuai dengan amanat PP Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga," Katanya.
Pihaknya berharap dari kegiatan konsultasi publik ini Pemkot akan mendapat masukan untuk memperkaya draf RIPS yang telah disusun, sehingga kelak akan menjadi acuan pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan di kota ambon serta memberikan manfaat bagi masyarakat.
Direktur CCBO, Tiene Gunawan menjelaskan, pendekatan dalam pengelolaan sampah merupakan pendekatan terpadu dari hulu sampai hilir.
Hal tersebut mencakup tata kelola regulasi, perubahan perilaku, pengembangan sistem persampahan yang efektif, dan mendorong keterlibatan perempuan di setiap aspek pengelolaannya.
"Saat ini kita berfokus pada tata aspek tata kelola pengelolaan sampah di kota Ambon dengan perencanaan yang utuh, terpadu, dan menyentuh semua aspek perencanaan dan elemen -elemen kunci, untuk mendorong tercapainya Ambon yang bersih dan laut yang biru secara berkelanjutan," ujarnya.
Editor : Daniel
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024