Ambon (Antara Maluku) - Tingkat kelulusan Ujian Nasional 2013 SMA/Madrasah Aliyah di Provinsi Maluku mencapai 99,03 dari total  19.551 siswa yang mengikutinya.

"Siswa SMA/MA yang tidak lulus di Maluku sebanyak 198 orang atau sebesar 0,97 persen, sedangkan yang lulus 19.362 siswa," kata Kepala Dinas Pendidikan Nasional Maluku Semmy Risambessy, di Ambon, Sabtu.

Dia mengakui berdasarkan prosentase tingkat kelulusan tahun ini mengalami penurunan 0,58 persen dibanding 2012 yang mencapai 99,61 persen.

Jumlah siswa terbanyak yang tidak lulus yakni di Kota Ambon sebanyak 55 orang atau 1,11 persen dari total siswa yang mengikuti UN sebanyak 4.935 orang atau yang lulus 98,89 persen, diikuti Kota Tual 20 orang (2,25 persen) dari total peserta UN 888 orang atau yang lulus 97,75 persen

Kabupaten Maluku Tengah 24 siswa tidak lulus (0,54 persen) dari 4.415 peserta atau yang lulus 99,75 persen, Maluku Tenggara Barat (MTB) 32 orang tidak lulus (2,86 persen) dari 1.117 siswa peserta UN, atau 97,14 persen yang lulus.

Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) kelulusannya 98,83 persen dari total peserta 1.200 siswa sedangkan yang tidak lulus 14 siswa (1,17 persen), Kepulauan Aru dri 833 siswa yang mengikuti UN kelulusannya 97,84 persen atau 18 orang (2,16 persen) tidak lulus, Maluku Barat Daya (MBD) sebanyak 18 orang (3,09 persen) tidak lulus dari total 583 peserta atau yang lulus 96,91 persen.

Maluku Tenggara dan Buru tingkat kelulusannya masing-masing sebesar kelulusan 99,71 atau masing-masing empat siswa tidak lulus dari jumlah peserta UN di Maluku Tenggara 1.368 orang dan Buru dari 1.393 siswa.

Dua kabupaten lainnya yakni Serab Bagian Barat (SBB) dan Buru Selatan tingkat kelulusannya mencapai 100 persen. Jumlah peserta UN Buru Selatan yakni 468 siswa dan SBB sebanyak 2.351 siswa.

Semmy Risambessy mengakui, pengumuman hasil UN di Maluku terlambat dilakukan dikarenakan hasilnya dari Kemdukbud terlambat diterima.

"Kemungkinan pengumumannya serentak di semua kabupaten - kota di Maluku pada Senin (27/5). Khusus kota Ambon pembagian hasil UN melalui kantor Pos dan tidak melalui masing-masing sekolah," katanya.

Dia mengapresiasi sistem pengumuman yang diterapkan Kota Ambon melalui Kantor Pos guna mencegah kegembiraan siswa yang berlebihan dengan mencoret pakaian seragam, konvoi kendaraan maupun memicu tindakan kriminalitas lainnya.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013