Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara membangun infrastruktur jalan di tiga desa di Makian Barat yang masuk kawasan Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T) di provinsi itu.
"Ketiga desa di Pulau Makian tersebut yaitu Desa Mateketen, Desa Tagono dan Desa Ombawa yang berada di Kecamatan Makian Barat dan masuk kawasan 3T," kata Bupati Halsel Bassam Kasuba melalui Camat Makian Barat Ujud Rajilun saat dihubungi dari Ternate, Rabu.
Dia mengatakan, sesuai janji Pemkab Halmahera Selatan infrastruktur jalan di tiga desa di wilayah Kecamatan Makian Barat dibangun sepanjang tiga kilometer.
"Jalan yang berada di dalam kampung di tiga desa itu yang selama ini di aspal oleh Pemerintah Desa menggunakan Dana Desa itu, status jalannya masuk jalan kabupaten," ujarnya.
Saat ini, kata Camat Makian Barat, tim survei dari kabupaten sudah turun ke lokasi serta melakukan pengukuran jalan, karena sesuai janji Pemkab Halmahera Selatan pelaksanaan dalam pengerjaan jalan akan dilakukan tahun ini.
"Jika selesai diaspal, akan mendorong aktivitas masyarakat di Kecamatan Makian Barat itu lebih mudah sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi di pulau yang dikenal dengan penghasil buah kenari terbesar di Malut," katanya.
Apalagi, lanjut dia, saat ini jembatan penghubung antar desa di wilayah Kecamatan Makian Barat, telah dibangun oleh Pemkab Halmahera Selatan dan sudah diresmikan oleh Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam Kasuba pada awal Februari 2024 .
"Jembatan di perbatasan antara Desa Tagono dan Mateketen yang panjang 37 dan lebar tiga meter diharapkan dapat meningkatkan mobilitas masyarakat di Pulau Makian yang merupakan salah satu pulau terluar dan terpencil di Kabupaten Halmahera Selatan.
Menyinggung mengenai jalan lingkar di Pulau Makian dengan panjang 39 kilo meter itu, kata Camat Makian Barat, status jalan itu berada di bawah Pemprov Malut, sehingga saat ini Pemkab Halmahera Selatan mendorong agar proses pengerjaan dapat dilaksanakan secepatnya.
Sebelumnya, sejumlah warga di Pulau Makian mengharapkan Pemkab Halmahera Selatan maupun Pemerintah Provinsi Malut, agar progres pengaspalan jalan itu segera dikerjakan, karena selama ini masyarakat di wilayah itu kesulitan saat bepergian antar kecamatan.
Salah satu, akses yang diandalkan masyarakat di Pulau Makian hanya transportasi laut menggunakan speedboat, sehingga saat terjadi gelombang tinggi tidak bisa berpergian.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Ketiga desa di Pulau Makian tersebut yaitu Desa Mateketen, Desa Tagono dan Desa Ombawa yang berada di Kecamatan Makian Barat dan masuk kawasan 3T," kata Bupati Halsel Bassam Kasuba melalui Camat Makian Barat Ujud Rajilun saat dihubungi dari Ternate, Rabu.
Dia mengatakan, sesuai janji Pemkab Halmahera Selatan infrastruktur jalan di tiga desa di wilayah Kecamatan Makian Barat dibangun sepanjang tiga kilometer.
"Jalan yang berada di dalam kampung di tiga desa itu yang selama ini di aspal oleh Pemerintah Desa menggunakan Dana Desa itu, status jalannya masuk jalan kabupaten," ujarnya.
Saat ini, kata Camat Makian Barat, tim survei dari kabupaten sudah turun ke lokasi serta melakukan pengukuran jalan, karena sesuai janji Pemkab Halmahera Selatan pelaksanaan dalam pengerjaan jalan akan dilakukan tahun ini.
"Jika selesai diaspal, akan mendorong aktivitas masyarakat di Kecamatan Makian Barat itu lebih mudah sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi di pulau yang dikenal dengan penghasil buah kenari terbesar di Malut," katanya.
Apalagi, lanjut dia, saat ini jembatan penghubung antar desa di wilayah Kecamatan Makian Barat, telah dibangun oleh Pemkab Halmahera Selatan dan sudah diresmikan oleh Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam Kasuba pada awal Februari 2024 .
"Jembatan di perbatasan antara Desa Tagono dan Mateketen yang panjang 37 dan lebar tiga meter diharapkan dapat meningkatkan mobilitas masyarakat di Pulau Makian yang merupakan salah satu pulau terluar dan terpencil di Kabupaten Halmahera Selatan.
Menyinggung mengenai jalan lingkar di Pulau Makian dengan panjang 39 kilo meter itu, kata Camat Makian Barat, status jalan itu berada di bawah Pemprov Malut, sehingga saat ini Pemkab Halmahera Selatan mendorong agar proses pengerjaan dapat dilaksanakan secepatnya.
Sebelumnya, sejumlah warga di Pulau Makian mengharapkan Pemkab Halmahera Selatan maupun Pemerintah Provinsi Malut, agar progres pengaspalan jalan itu segera dikerjakan, karena selama ini masyarakat di wilayah itu kesulitan saat bepergian antar kecamatan.
Salah satu, akses yang diandalkan masyarakat di Pulau Makian hanya transportasi laut menggunakan speedboat, sehingga saat terjadi gelombang tinggi tidak bisa berpergian.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024