Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat provinsi tersebut  mengalami inflasi sebesar 2,75 persen  dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 104,10 pada Maret 2024.

"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 2,80 persen  dengan IHK sebesar  105,29 dan terendah terjadi di Kota Tual sebesar 2,59 persen dengan IHK 106,58," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Maritje Patiwallapia di Ambon, Senin.

Dia mengatakan, terjadinya inflasi karena adanya kenaikan harga pada 10 indeks harga  pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,46 persen kelompok penyediaan makanan dan minuman /restoran  3,50 persen, kelompok kesehatan  3,44 persen,  kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 3,32 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya  2,76 persen.

Kemudian kelompok transportasi sebesar 2,37 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,59 persen, kelompok perumahan, air, listrik  dan  bahan bakar rumah tangga sebesar 1,50 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,89 persen,  dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan  rutin rumah tangga sebesar 0,47 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang  mengalami penurunan indeks adalah  kelompok informasi,  komunikasi dan  jasa keuangan sebesar  0,36 persen.

Ia memaparkan perkembangan harga berbagai komoditas pada Maret 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi   antara lain, beras, bawang merah, bawang putih, sawi hijau, buncis, bahan bakar rumah tangga, sigaret kretek mesin,  labu siam/, tarif angkutan udara,  gula pasir, bawang merah, tomat, kacang panjang , pembalut wanita, kangkung, emas perhiasan,  tarif angkutan laut, telur ayam ras, sigaret kretek tangan, nasi dengan lauk, dan mobil.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi, antara lain, ikan selar/kawalinya, ikan tongkol/komu, ikan cakalang/sisik, ikan layang/momar, cabai rawit, cabai merah  ikan tuna, ikan kembung, telepon seluler, pepaya, sabun cream detergen, tempe minuman ringan,  sabun mandi cair, pisang, handbody lotion , sepatu pria ikan kakap merah, tepung terigu dan  ketela pohon.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku melakukan langkah-langkah untuk memperkuat kolaborasi antar kabupaten/kota dalam rangka menekan angka inflasi di daerah itu.

"Langkah-langkah pengendalian inflasi yang dilakukan seperti gelar pasar murah, aktif melakukan rapat koordinasi pengendalian inflasi antar kabupaten/kota, melakukan kerja sama antar daerah," ucap Sekretaris daerah (Sekda) Maluku Sadali Ie.


Kemudian pemantauan harga dan stok pangan, menjaga jalur distribusi dari sentra produksi ke pasar-pasar tradisional, memprioritaskan bongkar muat bahan pokok di pelabuhan, pembagian paket sembako gratis kepada masyarakat yang membutuhkan, dan memonitor harga di Pasar Mardika.

Sekda menjelaskan kolaborasi ini perlu dilakukan untuk menganalisis, membicarakan, mendiskusikan upaya yang harus dilakukan dalam melakukan penanganan inflasi.

"Sebab Mendagri telah  mengingatkan, jika dalam tiga bulan berturut-turut inflasi mengalami kenaikan maka akan dilakukan evaluasi," kata Sadali.
 

Pewarta: John Soplanit

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024