Ternate (Antara Maluku) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) membantu revitalisasi 10 pasar tradisional di Provinsi Maluku Utara (Malut) untuk meningkatkan kenyamanan pedagang dan pembeli yang beraktivitas di pasar tersebut.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Malut Martinus Jawa di Ternate, Rabu, mengatakan Kemendag mengalokasikan anggaran Rp70 miliar untuk merevitalisasi 10 pasar tradisional yang tersebar di sejumlah kabupaten/ kota di Malut tersebut.
Revitalisasi 10 pasar tradisional tersebut sebagian akan direalisasikan pada 2013 ini, di antaranya di Kota Ternate dan Sofifi, sebagian lagi akan direalisasikan pada 2014, di antaranya Kabupaten Halmahera Barat dan Halmahera Selatan.
Martinus mengatakan melalui revitalisasi tersebut, diharapkan pasar tradisional di Malut yang selama ini terkesan kumuh, becek dan tidak beraturan akan berubah menjadi pasar yang nyaman, bersih dan indah.
Dengan kondisi pasar seperti itu diharapkan akan semakin meningkatkan minat masyarakat, termasuk dari kalangan menengah dan atas untuk datang berbelanja, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan transaksi di pasar bersangkutan.
"Masyarakat selama ini lebih senang berbelanja di pasar modern karena bersih, nyaman dan indah, tapi kalau pasar tradisional juga sudah seperti pasar modern maka pasti masyarakat akan banyak berbelanja di pasar tradisional karena di pasar seperti ini harga barang relatif lebih murah," katanya.
Para pedangang di pasar tradisional di sejumlah kabupaten/ kota di Malut, seperti di Kota Ternate belakangan ini mengkhawatirkan semakin menjamurnya pasar modern karena mengakibatkan masyarakat beralih berbelanja di pasar modern, tetapi jika pasar tradisional telah direvitalisasi, kekhwatiran itu dipastikan tidak akan terjadi.
Ia mengharapkan pemerintah kabupaten/kota di Malut ikut mengalokasikan anggaran melalui APBD untuk membiayai revitalisasi pasar tradisional di wilayahnya, sehingga semua pasar tradisional yang ada bisa berubah menjadi pasar yang nyaman, bersih dan indah, seperti yang dilakukan oleh Pemkot Ternate.
Pemkot Ternate pada APBD 2013 mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk merevitalisasi pasar rakyat gamalama menjadi pasar tradisional modern berlantai tiga dan mampu menampung lebih dari 1.000 pedagang.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Malut Martinus Jawa di Ternate, Rabu, mengatakan Kemendag mengalokasikan anggaran Rp70 miliar untuk merevitalisasi 10 pasar tradisional yang tersebar di sejumlah kabupaten/ kota di Malut tersebut.
Revitalisasi 10 pasar tradisional tersebut sebagian akan direalisasikan pada 2013 ini, di antaranya di Kota Ternate dan Sofifi, sebagian lagi akan direalisasikan pada 2014, di antaranya Kabupaten Halmahera Barat dan Halmahera Selatan.
Martinus mengatakan melalui revitalisasi tersebut, diharapkan pasar tradisional di Malut yang selama ini terkesan kumuh, becek dan tidak beraturan akan berubah menjadi pasar yang nyaman, bersih dan indah.
Dengan kondisi pasar seperti itu diharapkan akan semakin meningkatkan minat masyarakat, termasuk dari kalangan menengah dan atas untuk datang berbelanja, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan transaksi di pasar bersangkutan.
"Masyarakat selama ini lebih senang berbelanja di pasar modern karena bersih, nyaman dan indah, tapi kalau pasar tradisional juga sudah seperti pasar modern maka pasti masyarakat akan banyak berbelanja di pasar tradisional karena di pasar seperti ini harga barang relatif lebih murah," katanya.
Para pedangang di pasar tradisional di sejumlah kabupaten/ kota di Malut, seperti di Kota Ternate belakangan ini mengkhawatirkan semakin menjamurnya pasar modern karena mengakibatkan masyarakat beralih berbelanja di pasar modern, tetapi jika pasar tradisional telah direvitalisasi, kekhwatiran itu dipastikan tidak akan terjadi.
Ia mengharapkan pemerintah kabupaten/kota di Malut ikut mengalokasikan anggaran melalui APBD untuk membiayai revitalisasi pasar tradisional di wilayahnya, sehingga semua pasar tradisional yang ada bisa berubah menjadi pasar yang nyaman, bersih dan indah, seperti yang dilakukan oleh Pemkot Ternate.
Pemkot Ternate pada APBD 2013 mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk merevitalisasi pasar rakyat gamalama menjadi pasar tradisional modern berlantai tiga dan mampu menampung lebih dari 1.000 pedagang.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013