Ternate (Antara Maluku) - Luas hutan bakau (mangrove) di kawasan Manitinting, Kabupaten Halmahera Timur, semakin menyusut menyusul tingginya praktik alihfungsi hutan yang mengakibatkan menurunnya tingkat reproduksi biota laut.

"Kawasan hutan bakau yang berada di sepanjang kawasan Manitinting dalam ancaman serius, hal ini dipicu oleh tingginya praktik alihfungsi hutan berimplikasi menurunnya tingkat reproduksi biota laut," kata salah seorang pemerhati kehutanan di Haltim Muhammad Syarif di Ternate, Selasa.

Luas kawasan hutan bakau ini mengalami penyusutan yang cukup signifikan akibat dialihfungsikannya menjadi tempat penampung hasil nikel oleh PT Alngit Raya.

Akibat aktivitas perusahaan tersebut, berimplikasi pada hilangnya biota laut yang menjadi sumber penghidupan warga setempat, sebelumnya warga desa Wailukum sering memanfaatkan kawasan hutan bakau itu sebagai tempat pencarian nafkah untuk menghidupkan keluarga mereka sehari-hari.

"Saat ini, masyarakat setempat yang biasanya mencari ikan di kawasan hutan ini, sekarang sudah dilarang, karena lokasi itu telah dibeli oleh perusahan, artinya masyarakat tidak bebas lagi mendapatkan kehidupan yang layak," katanya.

Sementara itu, di tempat terpisah Manajer PT Alngit Raya Erwin saat dikonfirmasi terkait alihfungsi hutan bakau itu mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten dan DPRD Kabupaten Halmehara Timur.

Dari hasil koordinasi itu Pemkab melalui Dinas Pemkab Halmahera Timur serta pihak DPRD menyetujui alihfungsi hutan tersebut.

"Kami sebelumnya suda berkoordinasi dengan Pemda dan DPRD Kabupaten Halmahera Timur dan mereka menyetujui itu, jadi menurut kami itu tidak ada masalah," ujarnya.

Saat ini Pemkab Halmahera Timur telah melakukan memasang papan larangan penebangan pohon bakau yang sering dilakukan warga di wilayah tersebut.

Oleh karena itu, apa yang disampaikan oleh Sarif, menurut dia, sangat tidak rasional, karena pemasangan papan larangan penebangan pohon bakau seharusnya ditancapkan di wilayah operasinya PT Alngit Raya. 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013