Jakarta (Antara Maluku) - Psikolog dan pemerhati masalah anak Seto Mulyadi (Kak Seto) mengatakan masalah kekerasan terhadap anak semakin mengkhawatirkan sehingga membutuhkan rencana aksi nasional untuk memeranginya.
"Bahkan kini kekerasan terhadap anak sudah banyak yang mengarah pada kekejaman terhadap anak," katanya di Jakarta, Sabtu.
Pernyataan Kak Seto tersebut disampaikan usai menghadiri diskusi tentang "Indonesia yang Ramah dan Peduli Anak" yang diselenggarakan oleh Yayasan Berani Bhakti Bangsa antara lain bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta SIKIB.
Ia menjelaskan kekerasan seksual terhadap anak, pembunuhan terhadap anak, dan lain sebagainya merupakan kekejaman terhadap anak yang harus diperangi.
"Perangi dengan rencana aksi nasional," katanya.
Menurut dia, dengan rencana aksi secara nasional maka semua pemangku kepentingan ikut terlibat.
"Otomatis Presiden Indonesia sebagai panglima tertinggi akan memimpin langsung bila ada rencana aksi secara nasional untuk memerangi masalah kekerasan terhadap anak," katanya.
Hal tersebut, kata dia, harus segera dilakukan untuk melindungi anak-anak Indonesia yang merupakan generasi penerus bangsa.
Amanda Witdarmono dari Yayasan Berani Bhakti Bangsa mengatakan bahwa pihaknya mengadakan diskusi tentang anak untuk mendorong dibuatnya rencana aksi nasional tersebut.
Rencana aksi nasional tersebut, menurut dia, merupakan hal yang harus segera dilakukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013
"Bahkan kini kekerasan terhadap anak sudah banyak yang mengarah pada kekejaman terhadap anak," katanya di Jakarta, Sabtu.
Pernyataan Kak Seto tersebut disampaikan usai menghadiri diskusi tentang "Indonesia yang Ramah dan Peduli Anak" yang diselenggarakan oleh Yayasan Berani Bhakti Bangsa antara lain bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta SIKIB.
Ia menjelaskan kekerasan seksual terhadap anak, pembunuhan terhadap anak, dan lain sebagainya merupakan kekejaman terhadap anak yang harus diperangi.
"Perangi dengan rencana aksi nasional," katanya.
Menurut dia, dengan rencana aksi secara nasional maka semua pemangku kepentingan ikut terlibat.
"Otomatis Presiden Indonesia sebagai panglima tertinggi akan memimpin langsung bila ada rencana aksi secara nasional untuk memerangi masalah kekerasan terhadap anak," katanya.
Hal tersebut, kata dia, harus segera dilakukan untuk melindungi anak-anak Indonesia yang merupakan generasi penerus bangsa.
Amanda Witdarmono dari Yayasan Berani Bhakti Bangsa mengatakan bahwa pihaknya mengadakan diskusi tentang anak untuk mendorong dibuatnya rencana aksi nasional tersebut.
Rencana aksi nasional tersebut, menurut dia, merupakan hal yang harus segera dilakukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013