Ternate (Antara Maluku) - Televisi kabel di Maluku Utara (Malut), terancam tidak bisa menyiarkan semua pertandingan dari liga Inggris lantaran pengelola TV kabel belum membayar kontrak hak siar.

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Daerah Malut Nardiansyah Noor mengatakan di Ternate, Rabu, televisi kabel di Malut hingga saat ini belum membayar kontrak hak siar sebesar Rp37.500,- per pelanggan setiap bulannya.

Akibatnya siaran liga Ingrris akan dihentikan, hal ini juga berlaku bagi 13 liga lainnya, termasuk Liga Spanyol, Liga Jerman dan Liga Italia.

Ia menjelaskan, nilai kontrak yang begitu tinggi memang agak sulit dipenuhi oleh para pengusaha TV kabel, kecuali mereka berani menaikan harga kontrak pelanggan.

Pasalnya, nilai kontrak TV kabel lokal dengan operator nasional ini memang sudah tidak bisa ditawar lagi, karena berlaku secara nasional untuk semua TV kabel di seluruh Indonesia.

Ia mengungkapkan, kebijakan ini terjadi menyusul ditunjuknya Orange TV sebagai operator nasional yang memegang hak siar 14 liga Eropa, termasuk Liga Champions Eropa dan Liga Inggris.

Menurut dia pihaknya sudah mencoba melakukan lobi ke pihak Orange TV, tetapi kewenangan memutuskan tetap di tangan mereka, karena murni bisnis.

"Orange TV berbisnis, TV kabel kita di sini juga berbisnis, jadi semua ada hitung-hitungannya, apalagi Orange TV juga mendapatkannya dengan tidak mudah dan tentunya tidak murah," ujarnya.

Menurutnya, sepakbola kini telah menjadi industri kelas atas yang di negara-negara maju telah menjadi bisnis menggiurkan, termasuk di dunia penyiaran.

Oleh karena itu, tambahnya, harga siaran langsung pertandingan liga-liga utama dunia menjadi mahal. Kalau dulu kita bisa nikmati siaran langsung sepakbola secara gratis, sekarang tidak lagi, semuanya harus bayar. Masyarakat pun harus memahami hal ini, posisi para pengusaha TV kabel saat ini juga dilematis, mereka tidak bisa disalahkan.

Mengenai kemungkinan munculnya protes di masyarakat yang menjurus pada aksi unjuk rasa, menurutnya, semua pihak hendaknya menyikapi hal ini secara dewasa dan bijaksana.

"Solusinya hanya satu, TV kabel harus berkontrak dengan pihak Orange TV sesuai harga yang ditetapkan, konsekuensinya, harga berlangganan TV kabel harus dinaikkan, ini sudah resiko," tegasnya.

Berdasarkan data di KPI Daerah Malut, saat ini baru beberapa TV kabel yang berkontrak dengan Orange TV, antara lain TV Kabel Kampung Pisang, Bastiong, Mangga Dua, Kalumata, Jambula dan TV Kabel Ifalken Jailolo.

Kontrak tersebut meliputi paket premium seperti film dan olahraga, dengan nilai Rp15.000,- per pelanggan per bulan. Sementara untuk bisa menyiarkan siaran langsung sepakbola pihak TV kabel dibebankan biaya tambahan Rp22.500,- per pelanggan per bulan, sehingga total yang harus dibayar adalah Rp37.500,- per pelanggan per bulan.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013