Ambon (Antara Maluku) - Perkelahian antarwarga Waelo dengan Waetina, Kecamatan Waelata di Kabupaten Buru terjadi akibat pertandingan bola voly untuk menyambut kegiatan hari Proklamasi Kemerdekaan ke-68 Republik Indonesia.

"Pertandingan bola voly pada Jumat (16/8) kemarin merupakan kegiatan tujuh belasan, namun salah paham dan rasa tidak puas membuat warga terlibat perkelahian massal," kata Kades Waetina, Gomblo yang dihubungi dari Ambon, Sabtu.

Masalah yang terjadi sekitar sore hari ini kemudian berlanjut pada malamnya dimana sejumlah warga Waelo yang merasa tidak puas mengeroyok Kades Waetina saat masih berada di Kantor Camat Waelata yang berkedudukan di Desa Waelo.

Warga Waelo yang tidak menerima kekalahan mereka selain mengeroyok kades di Kantor Camat, mereka juga nyaris mau menyerang warga Waetina di unit 10, sehingga aparat kepolisian langsung turun tangan melakukan pengamanan.

Gomblo mengatakan, bila aparat kepolisian tidak segera mengambil langkah tegas maka masyarakatnya akan menjadi sasaran korban penyerangan dari warga Waelo yang masih emosi dan merasa tidak puas dengan hasil pertandingan bola Voly pada Jumat petang kemarin.

"Mestinya kegiatan tujuh belasan seperti ini bertujuan untuk memupuk solidaritas antarwarga serta menjaga keutuhan bangsa, bukannya emosi akibat tidak menerima kekalahan dalam sebuah pertandingan," katanya.

Apalagi setiap menjelang perayaan HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus, sambungnya, selalu ada kegiatan bhakti sosial, pertandingan olahraga atau kegiatan lainnya yang melibatkan seluruh komponen masyarakat harus dilakanakan dengan penuh sportivitas.

"Berbagai pertandingan dan perlombaan untuk memeriahkan hari kemerdekaan ini sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia setiap tahun di mana saja dan selalu berlangsung dalam suasana aman dan damai, tapi kali ini persoalannya jadi lain sehingga aparat keamanan diminta bertindak tegas," katanya.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013