Ambon (Antara Maluku) - Menteri Pertanian Suswono mengakui mutu produk rempah Indonesia masih rendah karena diolah secara tradisional.

"Mutu produk rempah-rempah Indonesia masih rendah karena pengolahannya oleh petani dilakukan secara tradisional," kata Menteri Suswono saat membuka Konfrensi rempah tingkat Internasional pertama di Indonesia, Senin, di Ambon.

Karena itu, tandas Menteri, kebijakan yang ditempuh pemerintah adalah mensinergikan seluruh potensi sumberdaya dalam rangka meningkatkan daya saing melalui partisipasi aktif masyarakat.

Selain itu, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta didukung tata kelola pemerintahan yang baik melalui pengembangan komoditi tanaman rempah dapat berdampak terhadap peningkatan mutunya.

"Strategi yang harus dilakukan adalah revitalisasi lahan, perbenihan, infrastruktur dan sarana serta penerapan teknologi dan industri hilir," katanya.

Begitu pun peningkatan kemampuan SDM, pengembangan kelembagaan dan kemitraan, peningkatan investasi dan pengembangan sistem informasi pasar dan manajemen.

Mentan memandang informasi pasar belum berkembang secara baik pada sentra produksi petani, dimana akibatnya posisi tawar lemah, di samping keterbatasan permodalan serta fasilitas kredit.

Oleh karena itu pendekatan yng digunakan adalah pembangunan kawasan atau klaster di sentra-sentra produksi petani sehingga menjadi `pembangkit` percepatan pengembangan di wilayah lainnya.

"Pendekatan kawasan juga mempunyai implikasi berkelanjutan dan keterpaduan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan guna melakukan pendampingan terhadap petani yang merupakan kunci keberhasilan," katanya.

Suswono berharap kehadiran berbagai stekholder rempah baik nasional maupun internasional dengan keragaman kompetensi yang terdiri dari praktisi, penelti, pengusaha, petani dan pembina, dapat berdampak menyatukan derap dan langkah untuk pengembangan dan peningkatan kualitas produksi rempah-rempah Indonesia.

"Saya mengharapkan para peserta dapat mencurahkan pengalaman dan pemikirannya untuk memecahkan seluruh permasalahan yang dihadapi dan menghasilkan langkah-langkah operasional secara proporsional dan profesional," ujar Suswono.

Dirinya juga yakin konferensi dapat menjadi langkah awal membangkitkan kembali kejayaan rempah yang tentunya akan memberikan nilai tambah pada setiap tahapan proses bisnis rempah Indonesia.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013