Ambon (Antara Maluku) - Gelombang tinggi di kawasan perairan Tanjung Alang, pulau Ambon menghambat evakuasi satu jenazah korban KM. Sandar Jati tenggelam, Sabtu pagi, sekitar pukul 07.30 WIT.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Kifly Wakanno, dikonfirmasi, Minggu malam, membenarkan satu jenazah tersebut belum bisa dievakuasi karena terhambat gelombang tinggi di sekitar kapal tersebut.

"Masyarakat desa Negeri Alang memang sudah berusaha mengevakuasi hanya karena gelombang tinggi, makanya gagal," ujarnya.

Kepala Desa Alang, Izaac Rudolf Patty, selanjutnya melaporkan ke SAR Ambon penemuan lokasi jenazah tersebut.

Sayangnya kondisi laut tidak bersahabat itu mengakibatkan jenazah terbawa arus laut.

Sebanyak empat korban meninggal yang ditemukan, Sabtu (24/8) setelah disemayamkan di balai desa Alang, selanjutnya dievakuasi ke pulau Manipa untuk dimakamkan.

Dalam musibah itu sebanyak 20 orang selamat. Sebagian melanjutkan pelayaran ke pulau Manipa, sedangkan lainnya memilih kembali ke Ambon.

Kapal naas berangkat dari Ambon tujuan pulau Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) itu tenggelam diduga karena mengangkut penumpang melebihi kapasitas sehingga saat melintasi perairan Tanjung Alang dihempas gelombang tinggi.

Kifly juga memandang perlu mengingatkan para penyedia maupun pengguga jasa transportasi laut hendaknya mematuhi peringatan dini yang disampaikan BMKG.

"Perhatikan kelayakan armada dan keselamatan berlayar karena kondisi laut di Maluku sewaktu - waktu terjadi kondis cuaca ekstrem agar terhindar dari musibah laut tidak diinginkan," ujarnya.

Dia merujuk sedikitnya lima dari 17 penumpang speedboat akhirnya meninggal di sekitar perairan Tanjung Ouw, pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah pada 3 Juli 2013.

Speedboat dalam pelayaran dari Saparua tujuan desa Titawai, pulau Nusalaut itu juga mengangkut bahan pokok masyarakat maupun material bangunan tanpa memperhitungkan kapasitas armada cepat tersebut di saat gelombang tinggi.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013