Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diperkirakan bergerak variatif menjelang rilis data inflasi Indeks Harga Belanja Personal (PCE) Amerika Serikat (AS).
IHSG dibuka melemah 14,45 poin atau 0,20 persen ke posisi 7.125,77. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,17 poin atau 0,36 persen ke posisi 883,00.
“IHSG hari ini (30/05) diprediksi bergerak variatif (mixed) dalam range 7.100 sampai 7.187,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Kamis.
Dari dalam negeri, IHSG terkoreksi mengikuti aksi profit taking pada saham perbankan Big Caps dan Group Barito, sejalan dengan melemahnya nilai tukar rupiah yang terdepresiasi ke level Rp16.160 per dolar AS pada Kamis (30/05) pagi.
Baca juga: IHSG diperkirakan variatif di tengah 'wait and see' data inflasi PCE AS
Hingga akhir April 2024, Kementerian Keuangan membukukan penerimaan negara yang berasal dari pajak senilai Rp624,19 triliun atau mencapai 31,38 persen dari target APBN tahun 2024.
PPh non migas menyumbang pendapatan senilai Rp377 triliun, pajak PPN dan PPnBM dilaporkan senilai Rp218,5 triliun, PPh Migas senilai Rp24,81 triliun, serta PBB dan pajak lainnya tercatat senilai Rp3,87 triliun.
Dari mancanegara, pada Jumat (31/05), akan terdapat rilis data inflasi PCE AS, yang akan menjadi ukuran bagi bank sentral AS The Fed untuk memutuskan arah kebijakan suku bunga ke depan.
Jumlah uang beredar dalam arti luas (M3) di kawasan Eropa pada April 2024, tumbuh 1,3 persen year on year (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,9 persen (yoy).
Baca juga: IHSG berpotensi bergerak mendatar di tengah 'wait and see' data inflasi PCE AS
Penyaluran kredit segmen korporasi tumbuh 0,3 persen (yoy), sementara untuk segmen rumah tangga naik 0,2 persen (yoy).
Dari Asia, optimisme konsumen di Jepang mengalami penurunan. Tercermin pada Indeks Keyakinan Konsumen (Consumer Confidence Index) pada Mei 2024 turun ke level 36,2 setelah pada bulan sebelumnya tercatat di level 38,3.
Sementara itu, bursa saham AS Wall Street ditutup melemah pada perdagangan kemarin di tengah melonjaknya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS. Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 411,32 poin atau 1,06 persen ke 38.441,54, indeks S&P 500 melemah 39,09 poin atay 0,74 persen ke 5.266,95 sementara indeks Nasdaq tergelincir 0,58 persen atau 99,3 poin ke 16.920,58.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 650,00 poin atau 1,69 persen ke 37.906,89, indeks Hang Seng menguat 12,12 poin atau 0,07 persen ke 18.489,13, indeks Shanghai menguat 7,37 poin atau 0,24 persen ke 3.118,39, dan indeks Straits Times menguat 0,91 poin atau 0,03 persen ke 3.324,11.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diprediksi variatif jelang rilis data inflasi PCE AS
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
IHSG dibuka melemah 14,45 poin atau 0,20 persen ke posisi 7.125,77. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,17 poin atau 0,36 persen ke posisi 883,00.
“IHSG hari ini (30/05) diprediksi bergerak variatif (mixed) dalam range 7.100 sampai 7.187,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Kamis.
Dari dalam negeri, IHSG terkoreksi mengikuti aksi profit taking pada saham perbankan Big Caps dan Group Barito, sejalan dengan melemahnya nilai tukar rupiah yang terdepresiasi ke level Rp16.160 per dolar AS pada Kamis (30/05) pagi.
Baca juga: IHSG diperkirakan variatif di tengah 'wait and see' data inflasi PCE AS
Hingga akhir April 2024, Kementerian Keuangan membukukan penerimaan negara yang berasal dari pajak senilai Rp624,19 triliun atau mencapai 31,38 persen dari target APBN tahun 2024.
PPh non migas menyumbang pendapatan senilai Rp377 triliun, pajak PPN dan PPnBM dilaporkan senilai Rp218,5 triliun, PPh Migas senilai Rp24,81 triliun, serta PBB dan pajak lainnya tercatat senilai Rp3,87 triliun.
Dari mancanegara, pada Jumat (31/05), akan terdapat rilis data inflasi PCE AS, yang akan menjadi ukuran bagi bank sentral AS The Fed untuk memutuskan arah kebijakan suku bunga ke depan.
Jumlah uang beredar dalam arti luas (M3) di kawasan Eropa pada April 2024, tumbuh 1,3 persen year on year (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,9 persen (yoy).
Baca juga: IHSG berpotensi bergerak mendatar di tengah 'wait and see' data inflasi PCE AS
Penyaluran kredit segmen korporasi tumbuh 0,3 persen (yoy), sementara untuk segmen rumah tangga naik 0,2 persen (yoy).
Dari Asia, optimisme konsumen di Jepang mengalami penurunan. Tercermin pada Indeks Keyakinan Konsumen (Consumer Confidence Index) pada Mei 2024 turun ke level 36,2 setelah pada bulan sebelumnya tercatat di level 38,3.
Sementara itu, bursa saham AS Wall Street ditutup melemah pada perdagangan kemarin di tengah melonjaknya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS. Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 411,32 poin atau 1,06 persen ke 38.441,54, indeks S&P 500 melemah 39,09 poin atay 0,74 persen ke 5.266,95 sementara indeks Nasdaq tergelincir 0,58 persen atau 99,3 poin ke 16.920,58.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 650,00 poin atau 1,69 persen ke 37.906,89, indeks Hang Seng menguat 12,12 poin atau 0,07 persen ke 18.489,13, indeks Shanghai menguat 7,37 poin atau 0,24 persen ke 3.118,39, dan indeks Straits Times menguat 0,91 poin atau 0,03 persen ke 3.324,11.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diprediksi variatif jelang rilis data inflasi PCE AS
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024