Ternate (Antara Maluku) - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku Utara (Malut), pada triwulan II 2013 sebesar 6,3 persen, melebihi pertumbuhan ekonomi nasional 5,8 persen..

"Pertumbuhan ekonomi masih disumbang besar dari sektor pertambangan, sementara sektor lain terus memberikan sumbangan bagi pertumbuhan ekonomi, namun belum terlalu signifikan," kata Kepala BI Perwakilan Malut, Budiono di Ternate, Senin.

Ia mengatakan, kendati pertumbuhan ekonomi Malukut Utara perkasa, namun dengan melonjaknya harga BBM, akan menjadi rawan. Inflasi sangat mungkin terjadi jika pemerintah dan seluruh stakeholder terkait tidak mengambil langkah tepat untuk menanganinya.

Selain itu, tingkat inflasi Maluku Utara dengan indikator Kota Ternate, relatif stabil.

Pada 2011 inflasi terjadi sebesar 4,57 persen, sementara secara tahunan inflasi pada Juli 2013 tercatat sebesar 7,68 persen dengan faktor penyebab terbesar adalah dampak lanjutan naiknya harga BBM, permintaan selama Ramadhan dan Idul Fitri serta kondisi cuaca yang menghambat distribusi barang dan jasa.

Dari 14 Kota di Sulawesi, Maluku-Maluku Utara dan Papua (Sulampua), realisasi inflasi tahun berjalan Kota Ternate sebesar 6,6 persen -ytd, atau berada di peringkat dua tertinggi. Sementara untuk Inflasi bulanan (mtm) merupakan yang tertinggi.

Ia mengatakan ini merupakan kondisi rawan yang dapat menyeret pertumbuhan ekonomi jatuh. Oleh karena itu upaya bersama harus terus dilakukan untuk konsentrasi terhadap pengendalian harga dengan tujuan agar kesejahteraan masyarakat tidak menurun akibat penurunan daya beli.

Di sisi lain, ia menjelaskan, kondisi perbankan Maluku Utara secara umum tergambar DPK Perbankan per Juni 2013 sebesar Rp 4,74 triliun atau tumbuh sebesar 17,79 persen, kredit sebesar Rp4,37 triliun atau tumbuh sebesar 23,19 persen.

Sementara posisi aset berada pada angka Rp 5,95 triliun atau tumbuh sebesar 13,16 persen. Kantor Bank di Malut yaitu Kantor Cabang sebanyak 18 unit, Kantor Cabang Pembantu 47 unit dan Kantor Kas 26 unit serta jumlah ATM sebanyak 78 unit.

Menghadapi situasi saat ini diperlukan sinergi yang solid dari pemerintah daerah baik tingkat Provinsi dan Kabupaten/ Kota, Dinas instansi terkait, TNI/Polri, Perbankan, pelaku usaha dan masyarakat untuk meningkatkan kondisi perekonomian Maluku Utara dan meminimalisir dampak negatif dari memburuknya perekonomian global dan Nasional.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013