Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Utara, Maluku Utara menjanjikan mengaspal jalan di sejumlah wilayah di kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di daerah tersebut, yang dikeluhkan warga karena kondisinya tidak memadai.

"Memang akses jalan di wilayah Kecamatan Loloda, sudah dibuka oleh pemkab setempat, tetapi karena terkendala dengan keterbatasan anggaran daerah, sehingga jalan tersebut belum diaspali," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Halmahera Utara Erasmus Joseph Papilaya saat konfirmasi dari Ternate, Kamis.

Dia mengatakan sejumlah infrastruktur di daerah itu, dibangun secara bertahap, termasuk akses jalan, karena alasannya pemkab memiliki keterbatasan anggaran.

"Keterbatasan anggaran sehingga pemkab setempat tengah melakukan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, agar pembangunan infrastruktur di daerah ini dapat direalisasi melalui dukungan pemerintah pusat," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Halut usulkan 50 ton minyak tanah untuk pasar murah

Dia menjelaskan untuk kecamatan di Halmahera Uara hanya wilayah Loloda yang jalannya belum diaspal.

Sebelumnya, masyarakat dari sejumlah wilayah di Kecamatan Loloda mengeluhkan terkait dengan akses jalan yang hingga saat ini belum diaspal oleh pemkab setempat.

Kondisi jalan yang belum memadai itu membuat mereka merasa kesulitan membawa hasil panenan petani ke pasar.

"Mau bawa hasil pertanian kita ke Tobelo, Ibu Kota Kabupaten Halut (Halmahera Utara), tetapi karena akses jalannya belum memadai, sehingga hasil kita jarang dijual pasaran, lantaran ongkosnya mahal," kata Ester Sido, salah seorang warga Igo, Kecamatan Loloda Utara.

Baca juga: Pemkab Halut harapkan masyarakat partisipasi antisipasi banjir

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024