Beijing (Antara Maluku) - Buku roman "Habibie dan Ainun" versi Mandarin, Selasa malam diluncurkan di Beijing, sebagai salah satu bentuk diplomasi "cinta" menumbuhkan saling pemahaman dan mempererat hubungan masyarakat Indonesia-China.

"Dengan buku ini, masyarakat China akan semakin mengetahui sosok Habibie sebagai salah satu putra terbaik Indonesia, bersama Ibu Hasri Ainun," kata Prof Deng Junbing, yang menterjemahkan buku "Habibie dan Ainun" dalam versi Mandarin.

Deng Junbing adalah istri Duta Besar China untuk Indonesia Zhou Gang periode 1995-1998. "Di masa itulah saya mengenal sosok Habibie dan istri tercintanya Hasri Ainun,"  ungkapnya.

"Setelah kami kembali ke China, sempat bertemu kembali dengan Habibie pada April 2009 dan kedua pada Agustus 2011. Pada pertemuan kedua,  kami belum tahu jika Ibu Ainun telah tiada, sampai akhirnya Habibie memberikan kami buku berjudul `Habibie dan Ainun, saat itu sebagai tanda persahabatan," tuturnya.

Setelah itu, lanjut Deng Junbing, dengan saling mendukung selama dua tahun dirinya menterjemahkan buku ¿Habibie dan Ainun¿ ke dalam bahasa Mandarin.

Ia menambahkan,¿Kini buku ini telah hadir dan akan beredar di China, semoga kehadiran Habibie sebagai sosok putra terbaik Indonesia di China untuk yang kedua kalinya, bersama bukunya `Habibie dan Ainun¿ versi Mandarin, tidak saja akan makin mempererat hubungan dua negara tetapi juga masyarakat kedua bangsa,¿.

Habibie melakukan kunjungan ke China kali pertama pada 1997. Pada kunjungan kali ini selain menghadiri peluncuran buku ¿Habibie dan Ainun¿ juga sempat bertemu dengan masyarakat Indonesia di China, serta ketua parlemen China.

"Ini kunjungan saya kedua kali ke China setelah hampir 20 tahun. Tentunya dalam kunjungan kedua kali ini, saya sangat terkesan sekali dengan perubahan dan pembangunan yang terjadi di China," kata Habibie.

Ia mengatakan hubungan baik antara Indonesia dan China harus terus ditingkatkan dari waktu ke waktu, terutama hubungan antarmasyarakat kedua bangsa. Karena hubungan antarmasyarakat, menjadi pilar utama dalam memperkokoh hubungan kedua negara.

Salah satu upaya untuk membangun hubungan baik antarmasyarakat kedua bangsa adalah saling mengenal tokoh dari masing-masing pihak baik Indonesia maupun China.

"Kekuatan cinta tidak saja berlaku untuk saya dan Ainun, tetapi semua orang, termasuk untuk mempererat hubungan antarmasyarakat Indonesia dan China," ujar Presiden ketiga RI itu.

"Buku `Habibie dan Ainun¿ merupakan salah satu bentuk untuk lebih mengenalkan sosok Habibie sebagai salah satu putra terbaik Indonesia bersama istri tercinta Ainun, kepada masyarakat China. Dengan saling mengenal, maka ada saling pemahaman," kata Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan.

Keberadaan buku ¿Habibie dan Ainun¿ juga akan makin memperluas jejak kaki Indonesia di China, hingga masyarakat China akan semakin mengenal Indonesia secara utuh, katanya.

Buku "Habibie dan Ainun" sebelumnya telah diterjemahkan dalam lima bahasa yakni Inggris, Jerman, Jepang, Arab dan Belanda. Buku ini mengisahkan kesetiaan tiada koma dari sang ilmuwan cemerlang kepada istrinya itu

Pewarta: Rini Utami

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013