Ambon (Antara Maluku) - Ketua Tim Peneliti The Habibie Center, Mohammad Hasan Ansori mengatakan pemilihan umum merupakan strategi jitu untuk meningkatkan pembangunan perdamaian pascakonflik
"Pembangunan perdamaian tidak akan dapat dipisahkan dari pembangunan demokrasi, dengan adanya demokrasi merupakan jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai perdamaian," kata Ansori di Ambon, Jumat.
Ansori berada di Kota Ambon, Maluku dalam rangka menghadiri "Seminar Demokrasi Pasca-Konflik di Maluku".
Ansori menegaskan pemilu yang merupakan bentuk nyata dari sistem demokrasi haruslah dilaksanakan dengan sebaik mungkin agar fungsi pendamaiannya pun dapat tercapai.
Dosen jurusan Sosiologi di Universitas Islam Negeri Jakarta ini menyebutkan The Habibie Center melaksanakan penelitian mengenai Dampak Kekerasan terkait Pemilukada dari tahun 2005 hingga 2013.
"Penelitian dalam lingkup ini tidak mendapatkan perhatian yang mendalam dari para akademisi maupun aktivis karena hubungan antara variabel dampak kekerasan dengan variabel pemilukada merupakan sebuah hal yang baru," katanya.
Pemahaman baru tersebut diharapkan dapat semakin berkembang sehingga dapat membantu proses pembangunan perdamaian dalam wilayah pasca-konflik seperti Aceh dan Maluku.
Habibie Center melakukan berbagai kajian mengenai wilayah-wilayah dengan karakteristik pasca-konflik di Indonesia untuk berperan serta dalam Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan.
Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan dilakukan dengan tujuan agar dapat memberikan bahan rujukan dalam penyusunan kebijakan serta program penanganan dan pencegahan kekerasan di Indonesia.