Ambon (Antara Maluku) - Sebanyak 90 Kepala Keluarga (KK) atau 384 warga Kota Ambon yang terkena banjir dan longsor pada 30 Juli 2013 masih menempati sejumlah lokasi pengungsian yang disediakan.

"Setelah dilakukan verifikasi di tingkat kecamatan hingga kelurahan dan desa jumlah pengungsi tersebut mengalami penurunan dibandingkan awal September 2013 yang mencapai 212 KK," kata Ketua Tim penanganan bencana alam Ambon, Pieter Saimima, Senin.

Menurut dia, pengungsi bencana alam banjir dan longsor di dua kecamatan di Ambon masih menempati sejumlah fasilitas pemerintah dan rumah ibadah.

Di Kecamatan Nusaniwe para pengungsi menempati fasilitas pemerintah seperti di negeri Amahusu tiga KK atau sembilan jiwa menempati gedung gereja Amahusu , Desa Latuhalat tiga KK sembilan jiwa menempati mess gubernur, Desa Seilale empat KK atau 17 jiwa menempati balai desa.

Kecamatan Sirimau, Desa Soya 20 KK atau 80 jiwa menempati tenda pengungsian, Batu Merah satu KK atau enam jiwa menempati sekolah SD Al-hilal, Kelurahan Batu Gajah 32 KK (163) menempati gedung serbaguna PLN, 22 KK (79) menempati halaman kantor DPD PDIP Maluku, dan lima KK atau 21 jiwa menempati kantor DPRD Kota Ambon.

"Kami berharap dalam waktu dekat seluruh pengungsi dapat kembali ke rumah masing-masing sambil menunggu proses perbaikan rumah dan infrastruktur pendukung," katanya.

Pieter mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon untuk menyakurkan bantuan yang masih disalurkan olah para donatur atau pemerhati.

"Koordinasi dilakukan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran, mengingat hingga saat ini bantuan berupa makanan, pakaian layak pakai serta peralatan masih disalurkan para donatur dari dalam maupun luar Kota Ambon," ujarnya.

Ia menjelaskan, hasil verifikasi sebanyak 651 unit rumah dan 110 infrastruktur rusak yang tersebar di lima kecamatan di Ambon.

Sebanyak 651 unit rumah rusak terbagi menjadi rumah rusak ringan 352 unit, rusak sedang 81 unit dan rusak berat 218 unit.

Rumah rusak di Kecamatan Nusaniwe sebanyak 94 unit rusak ringan, rusak sedang 32 unit dan rusak berat 67 unit.

Kecamatan Sirimau rumah rusak ringan 236 unit, rusak sedang 48 unit dan rusak berat 148 unit. Kecamatan Baguala rusak ringan 16 unit, rusak sedang satu unit.

Kecamatan Teluk Ambon rusak ringan tiga unit, dan rusak berat satu unit. Sedangkan Kecamatan Leitimur Selatan rumah rusak ringan tiga unit, dan rusak berat dua unit.

Sedangkan kerusakan infrastruktur meliputi jembatan, talud jalan dan talud sungai tersebar pada 110 titik di Kota Ambon.

"Setelah tim melakukan verifikasi kerugian bencana alam banjir dan longsor 30 Juli 2013 maka diusulkan anggaran sebesar Rp133,3 miliar kepada Pemerintah Pusat untuk menanggulangi bencana Ambon," katanya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013