Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, akan berupaya melibatkan sejumlah kementerian, seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, membantu pengembangan Benteng Orange.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Ternate, Husen Alting, di Ternate, Minggu, mengatakan Benteng Orange merupakan salah satu warisan sejarah nasional, oleh karena itu harus ada keterlibatan dari kementerian tersebut dalam pengembangannya.

Salah satu program prioritas pengembangan benteng penginggalan Belanda tersebut, yang memerlukan keterlibatan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, adalah pemugarannya karena sebagian telah rusak.

"Untuk pemugaran Benteng Orange tersebut tentu diperlukan dana besar dan pemkot tidak mungkin mampu menanggungnya sendiri. Saya kira kedua kementerian tersebut banyak pos anggaran yang bisa dimanfaatkan untuk pemugaran Benteng Orange," katanya.

Pemkot Ternate akan menjadikan benteng yang dibangun pada abad ke-15 itu sebagai pusat pengembangan kebudayaan Ternate sekaligus menjadi salah satu objek wisata andalan daerah ini dalam upaya menarik minat kunjungan wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Menyinggung keradaan warga yang bermukim di dalam kawasan benteng tersebut, ia mengatakan, mereka akan segera direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di kawasan Sangaji, yang saat ini pembangunannya dalam proses penyelesaian.

Sedangkan khusus untuk anggota TNI dan Polri yang tinggal pada asrama di dalam kawasan Benteng Orange tersebut akan dipindahkan pula pada asrama di sejumlah wilayah di Ternate, sehingga nantinya tidak ada satu pun yang bermukim di dalam benteng itu.

Arsitektur seperti Benteng Orange di dunia hanya ada tiga yakni satu di Belanda, satu lainnya di Brasil dan di Ternate ini.

Namun yang paling terkenal adalah Benteng Orange yang ada di Ternate ini.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013