Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) melakukan pendampingan kepada Negeri Laha, Kecamatan Teluk Ambon yang masuk nominasi 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 menjelang penilaian dilakukan.
"Kami melakukan pendampingan untuk mempersiapkan lima kriteria yang dinilai mulai dari daya tarik wisata, amenitas, digital, kelembagaan, sumber daya manusia, serta resiliensi," kata Kepala Disparbud Ambon Rico Hayat, di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, pendampingan dilakukan bagi masyarakat negeri Laha, terutama kelompok sadar wisata (pokdarwis) juga pengelola Bumdes yang mengelola desa wisata.
"Intinya kami mengarahkan mereka mempersiapkan kunjungan Menteri Parekraf Sandiaga Uno, untuk melakukan penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024," katanya.
Tahapan kunjungan dan penilaian lapangan oleh dewan juri akan dilakukan pada Juni - Agustus 2024, dan diikuti rapat penjurian akhir, serta malam puncak penganugerahan pada September.
"Kami turun ke Negeri Laha untuk melakukan persiapan dan pendampingan dua minggu sekali, kami akan melakukan evaluasi agar lebih siap untuk mempersiapkan perangkat negeri pada tahapan penjurian," katanya.
Tahun 2024, Negeri Laha dengan pesona bawah laut (spot diving) dan atraksi budaya, mampu melewati tahap penilaian dari 6.016 desa se-Indonesia, hingga berada di posisi 50 besar.
Atas Keberhasilan yang dicapai, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui Disparbud, mempersiapkan dengan matang, agar Negeri Laha mendapatkan peringkat pertama pada setiap pemenuhan kriteria yang diturunkan oleh pelaksana kegiatan.
"Kami berharap dengan persiapan ini Laha sebagai negeri yang mempunyai potensi dan peluang yakni spot diving akan menjadi perhatian khusus, " ujarnya.
Rico menambahkan, sejumlah hal menjadi prioritas untuk pembenahan sebelum tahapan penilaian diantaranya infrastruktur pendukung seperti, profil desa, kantor pengelola wisata, Baileo (rumah adat) untuk menyambut tamu.
Selain itu gerakan adat dan budaya seperti menggalakkan sangar seni tari atau musik, kuliner dan kerajinan tangan semua menjadi paket lengkap bagi kunjungan wisatawan.
"Pada prinsipnya masyarakat negeri Laha memiliki semangat cukup besar untuk menata desa, bahkan perangkat desa juga telah melakukan studi banding ke negeri Rutong, yang pada 2023,masuk peringkat IV ADWI dengan kategori Desa Wisata Digital," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Kami melakukan pendampingan untuk mempersiapkan lima kriteria yang dinilai mulai dari daya tarik wisata, amenitas, digital, kelembagaan, sumber daya manusia, serta resiliensi," kata Kepala Disparbud Ambon Rico Hayat, di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, pendampingan dilakukan bagi masyarakat negeri Laha, terutama kelompok sadar wisata (pokdarwis) juga pengelola Bumdes yang mengelola desa wisata.
"Intinya kami mengarahkan mereka mempersiapkan kunjungan Menteri Parekraf Sandiaga Uno, untuk melakukan penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024," katanya.
Tahapan kunjungan dan penilaian lapangan oleh dewan juri akan dilakukan pada Juni - Agustus 2024, dan diikuti rapat penjurian akhir, serta malam puncak penganugerahan pada September.
"Kami turun ke Negeri Laha untuk melakukan persiapan dan pendampingan dua minggu sekali, kami akan melakukan evaluasi agar lebih siap untuk mempersiapkan perangkat negeri pada tahapan penjurian," katanya.
Tahun 2024, Negeri Laha dengan pesona bawah laut (spot diving) dan atraksi budaya, mampu melewati tahap penilaian dari 6.016 desa se-Indonesia, hingga berada di posisi 50 besar.
Atas Keberhasilan yang dicapai, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui Disparbud, mempersiapkan dengan matang, agar Negeri Laha mendapatkan peringkat pertama pada setiap pemenuhan kriteria yang diturunkan oleh pelaksana kegiatan.
"Kami berharap dengan persiapan ini Laha sebagai negeri yang mempunyai potensi dan peluang yakni spot diving akan menjadi perhatian khusus, " ujarnya.
Rico menambahkan, sejumlah hal menjadi prioritas untuk pembenahan sebelum tahapan penilaian diantaranya infrastruktur pendukung seperti, profil desa, kantor pengelola wisata, Baileo (rumah adat) untuk menyambut tamu.
Selain itu gerakan adat dan budaya seperti menggalakkan sangar seni tari atau musik, kuliner dan kerajinan tangan semua menjadi paket lengkap bagi kunjungan wisatawan.
"Pada prinsipnya masyarakat negeri Laha memiliki semangat cukup besar untuk menata desa, bahkan perangkat desa juga telah melakukan studi banding ke negeri Rutong, yang pada 2023,masuk peringkat IV ADWI dengan kategori Desa Wisata Digital," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024