Ambon (Antara Maluku) - Penjabat Gubernur Maluku Saut Situmorang mengaku tidak pernah membayangkan akan merayakan peristiwa Natal di Kota Ambon, Provinsi Maluku.

"Tidak pernah terbayangkan bahwa saya akan menjadi bagian dari keluarga Maluku sekaligus merayakan Natal bersama seluruh masyarakat Maluku," kata Saut saat menyampaikan pidato Natal di Ambon, Selasa.

Saut mengaku benar-benar merasakan suasana kemeriahan dan dan kesukacitaan masyarakat Maluku dalam melakukan persiapan pada hari-hari penantian menyambut peristiwa kelahiran Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dunia tersebut.

Dia meyakini keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk dirinya sebagai Penjabat Gubernur Maluku, sejak 23 Oktober 2013 merupakan amanah sekaligus anugerah untuk merasakan dan menikmati sukacita Natal bersama seluruh masyarakat di provinsi yang berjuluk "Negeri raja-raja" tersebut.

"Penunjukan saya sebagai penjabat Gubernur adalah amanah sekaligus anugerah Tuhan Yesus Kristus-Sang Putra Natal, untuk memfasilitasi dan memberikan dukungan bagi penyelenggaraan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku putaran kedua, sekaligus memastikan kontinuitas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat di bumi raja-raja," katanya.

Saut mengaku momentum perayaan Natal tahun ini bagi dirinya maupun seluruh umat Kristiani begitu penting dan memiliki makna fenomenal sebab peristiwa kelahiran Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dunia tersebut adalah penggenapan janji penyelamatan yang dikaryakan Tuhan sendiri bagi manusia.

Selain itu Yesus diutus datang ke dunia untuk melakukan tindakan penebusan atas berbagai dosa manusia. Inilah salah satu kepedulian Allah kepada umat manusia dan dunia agar terjadi pemulihan hidup dan mengangkat manusia dari lumuran dosa dan kesalahan.

"Natal juga menjadi bukti rasa kesetiakawanan yang bersifat universal, tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, status sosial, apalagi jabatan dan kekayaan. Karya agung tersebut berlaku untuk seluruh umat manusia di dunia, termasuk saya dan seluruh masyarakat di Maluku," katanya.

Lebih dari itu, ujar Saut Natal merupakan sebuah peristiwa fenomenal karena berisikan janji penyertaan Tuhan atas kehidupan sehari-hari manusia, sekaligus memberikan peringatan agar setiap umat tidak takut dalam memperjuangkan hidup, karena Putera Natal datang ke dunia membawa sukacita dan damai sejahtera, bahkan memberikan janji penyertaan sampai pada kesudahan alam.

"Sukacita dan kedamaian yang dibawa Yesus berfungsi untuk menghalau kebencian dan iri hati yang sering menggerogoti kesucian hidup manusia, sekaligus mengandung janji penyertaan sebagai komitmen yang memperlihatkan bahwa Allah sangat berempati kepada manusia ciptaan-NYA. Ini harus dimanfaatkan untuk membangun Maluku yang jauh lebih baik, maju dan lebih sejahtera ke depan," katanya.



Pemimpin baru

Saut berharap Natal yang mengusung kedamaian, sukacita dan saling berbagi, hendaknya memotivasi seluruh elemen masyarakat Maluku terutama dalam melahirkan sosok pasangan pemimpin Maluku yang akan memimpin daerah ini lima tahun mendatang yakni periode 2013-2018.

Saut mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mensyukuri proses pemungutan suara Pilkada Maluku putaran kedua yang telah berlangsung 14 Desember 2013 lancar, aman, tertib dan damai.

Dia juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh masyarakat di daerah yang atas partisipasinya menyukseskan agenda pesta demokrasi tersebut.

Saut juga meminta perak aktif seluruh umat Kristiani dan seluruh warga Maluku membantu aparat TNI dan Polri untuk tetap waspada dan menjaga keamanan, ketertiban serta ketentraman masyarakat, hindari provokasi dan agitasi yang dapat mengganggu atau merusak situasi keamanan yang sangat kondusif di daerah ini.

Waspadai selalu peristiwa kriminalitas yang sering dimanfaatkan untuk mengadu domba antarelemen masyarakat. Hal ini harus menjadi perhatian bersama, terutama tokoh masyarakat, pemuka agama dan tokoh pemuda di kalangan akar rumput.

"Saya percaya keberhasilan kita membangun peradaban beragama sebagaimana yang telah ditunjukkan selama ini melalui berbagai momentum keagamaan, akan semakin memperkokoh dan siap mengimplementasikan Maluku Baru dalam sejarah kebersamaan. Bagi Saya, Maluku ke depan adalah Maluku yang rukun, religius, damai serta satu dalam eksistensi keberagamannya," katanya.

Keberagaman itu telah terbukti dan teruji hingga menjadikannya sebagai bagian dari entitas budaya Maluku yang harus terus hidup rukun dan damai dalam situasi dan kondisi apapun, termasuk menyambut Natal maupun hari besar keagamaan lainnya.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013