Ambon (Antara Maluku) - Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Maluku Tenggara dan Kota Tual Letkol (Penerbang) Ketut Adhiasa mengatakan sampai saat ini empat awak pesawat terbang yang jatuh di Tual, Minggu pukul 12.10 WIT, belum bisa diidentifikasi.

"Pesawat sipil dengan nomor register PK-WIT ini berangkat dari Bandara Sentani, Jayapura, tujuan Baubau, Sultra dan berniat transit di Kota Tual," kata Ketut Adhiasa yang dihubungi dari Ambon, Minggu.

Empat mayat ini untuk sementara belum bisa diidentifikasi karena jasad mereka ikut terbakar.

Menurut dia, tim SAR telah berhasil mengevakuasi seluruh jasad korban dari lokasi reruntuhan pesawat dan dimasukan ke kantung-kantung mayat untuk dibawa ke RSUD Karel Satsuitubun Langgur.

"Mudah-mudahan setelah dievakuasi ke RSUD, seluruh identitas korban bisa diketahui secara pasti," katanya.

Ia menjelaskan bahwa pesawat carteran milik PT. Intan Angkasa ini berangkat dari Bandara Sentani tujuan Baubau dan transit di Bandara Dumatubun Langgur.

Danlanud juga mengakui kalau kondisi cuaca di Kota Tual dan Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, beberapa hari terakhir ini sangat buruk, bahkan wilayah itu sejak pagi hari diguyur hujan lebat dan angin kencang.

Sebelum terjatuh di kawasan pantai, Kota Tual, pilot sudah menghubungi pihak bandara untuk meminta izin pendaratan namun buruknya cuaca membuat pesawat itu sempat berputar-putar dan akhirnya jatuh serta terbakar.

"Beruntung pesawat itu jatuh di tempat kosong dan tidak mengenai rumah-rumah penduduk," katanya.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014