Ambon (Antara Maluku) - Pertamina Cabang Ambon menyesuaikan pelaksanaan bongkar muat kapal tanker terutama di Pelabuhan Transit Waiyame dengan cuaca dan kondisi perairan laut Maluku dan kawasan timur Indonesia pada umumnya.

"Bagi kapal tanker yang mau masuk Ambon atau yang akan melakukan bongkar muat BBM di Pelabuhan Waiyame kita tetap terima, tetapi terpergantung cuaca saat itu," kata kata Sales Executive Retail IV Pertamina Cabang Ambon, Fandy Ivan Nugroho di Ambon, Jumat.

Dia menjelaskan, Pertamina tidak mau terulang peristiwa di Pelabuhan pertamina Ternate, Provinsi Maluku Utara, pertengahan tahun 2013 saat musim ombak yang mengakibatkan kerusakan kapal.

"Pokoknya kalau masih ada ombak yang besar, tanker tidak akan diizinkan merapat ke pelabuhan sebab akan berbahaya baik terhadap kapal maupun fasilitas di pelabuhan transit," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, Pertamina tetap siaga 24 jam sampai ada informasi dari satuan pengawas (Satgas) penyaluran menyampaikan informasi kapal sudah bisa masuk dan bongkar muat di Pelabuhan Pertamina Waiyame Ambon.

"Memang ada informasi dari pihak Satgas di Waiyame bahwa pada pukul 21.00 WIT situasi laut di kawasan Pelabuhan Transit Waiyame agak tenang dan bisa diizinkan kapal masuk dan bersandar, tetapi kami tetap melakukan siaga sebab situasi kondisi di daerah ini sering berubah-ubah setiap saat.

Fandy mengatakan, terkait stok BBM di Terminal Transit Waiyame baik minyak bensin, solar maupun minyak tanah dalam posisi aman, bahkan bisa memenuhi permintaan hingga 30 hari.

Sama halnya dengan stok yang ada di tujuh depot yang tersebar di wilayah Maluku semuanya aman, ujarnya.

"Kemudian untuk lembaga penyalur juga dalam kondisi tetap aman, terutama di depot-depot dan itu terlihat bahwa stok bisa mengisi permintaan masyarakat hingga 30 hari ke depan," katanya.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014